Polo Srimulat Meninggal Sempat Alami Batuk Berdarah, 5 Penyakit Pernapasan Ini Perlu Diwaspadai
Kabar duka datang dari dunia hiburan Indonesia, Polo Srimulat meninggal dunia pada Rabu 6 Maret 2024 di Rumah Sakit Ana Medika Bekasi, Jawa Barat. Ia meninggal setelah sebelumnya sakit paru hingga alami batuk berdarah.
Keterangan anak Polo, Sebastian menyebutkan jika ayahnya sempat membaik setelah sebelumnya menderita sakit paru, namun keluarganya dibuat panik setelah lelaki bernama lengkap Barata Nugraha itu alami batuk berdarah hingga dilarikan ke rumah sakit.
"Tujuh hari terakhir kondisi sudah membaik. Tapi tadi setengah lima pagi bapak batuk-batuk ada bercak darah. Langsung saya bawa ke rumah sakit," ujar Sebastian yang sangat terpukul kepada awak media.
Di sisi lain, batuk berdarah atau hemoptysis adalah batuk yang disertai dengan keluarnya darah. Darah yang dikeluarkan dapat berwarna merah muda sampai merah pekat dan biasanya berbusa karena bercampur dengan udara dan dahak.
Para pelayat mengangkat peti jenazah Polo Srimulat di rumah duka di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (6/3/2024). [Adiyoga Priyambodo/Suara.com]Umumnya darah yang keluar saat batuk bisa berasal dari saluran pernapasan atas ataupun paru-paru. Batuk berdarah juga jadi salah satu kondisi serius yang sebaiknya tidak diabaikan, karena terkait langsung dengan sistem pernapasan.
Nah, berikut ini beberapa penyakit penyebab batuk berdarah yang perlu diwaspadai, melansir Hello Sehat, Kamis (7/3/2024).
1. Bronkitis
Bronkitis bisa menjadi salah satu penyebab batuk berdarah. Bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan pada saluran udara.
Durasi berlangsungnya gejala batuk dan gangguan lainnya menentukan seberapa serius tingkat keparahan penyakit ini. Bronkitis akut berlangsung selama 2 hingga 3 minggu. Sedangkan bronkitis kronis terjadi saat batuk tidak berhenti lebih dari 3 bulan.
2. Pneumonia
Penyebab batuk darah selanjutnya dapat berasal dari penyakit pneumonia. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan pada kantung alveoli di paru-paru yang disebabkan infeksi bakteri, beberapa kemungkinan lain oleh virus ataupun jamur. Akan tetapi, pneumonia ini lebih umum diakibatkan oleh infeksi bakteri, Streptococcus pneumoniae.
Proses infeksi ini memengaruhi proses sekresi atau produksi lendir di sekitar paru menjadi lebih intensif sehingga merangsang terjadinya batuk berdahak yang dapat bercampur darah. Pneumonia bisa mengakibatkan batuk berdarah yang berlangsung dalam waktu berminggu-minggu.
3. Tuberkulosis
Tuberkulosis atau TBC menjadi salah satu penyebab batuk berdarah yang paling umum. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Saat sistem imun cukup kuat untuk menghentikan perkembangan bakteri, gejala batuk biasanya belum muncul. Sebaliknya ketika bakteri mulai aktif menginfeksi maka ia dapat menyebabkan batuk kronis yang berlangsung lebih dari 3 minggu. Dalam kondisi parah, batuk bisa disertai dengan keluarnya darah.
4. Bronkiektasis
Bronkiektasis digambarkan sebagai gangguan pernapasan kronis akibat infeksi kuman penyakit pada saluran bronkus di paru-paru. Peradangan bronkus pada bronkiektasis menyebabkan dinding bronkus menebal sehingga paru-paru kesulitan untuk membersihkan lendir.
Pada periode eksaserbasi, yakni saat gejala semakin memburuk, batuk berdarah pun bisa terjadi. Bronkietaksis merupakan penyakit yang bersifat permanen dan bisa kambuh sewaktu-waktu.
5. Kanker paru
Kanker paru merupakan kondisi di mana sel-sel pada jaringan paru berkembang dengan cepat sehingga menyebabkan tumor.
Sama seperti kanker lainnya, gejala kanker paru sulit dideteksi. Batuk berdarah merupakan gejala yang paling sering muncul saat kanker sudah menyebar dan menginjak stadium lanjut.
Tag: #polo #srimulat #meninggal #sempat #alami #batuk #berdarah #penyakit #pernapasan #perlu #diwaspadai