Nadiem Makarim Sakit Apa? Ini Penjelasan soal Pendarahan Fistula Perianal yang Dialaminya
Kondisi kesehatan Nadiem Anwar Makarim menjadi sorotan publik setelah sidang pembacaan dakwaan kasus pengadaan laptop Chromebook kembali ditunda karena ia tidak dapat hadir di persidangan.
Penundaan tersebut terjadi karena mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi itu diketahui mengalami pendarahan serius yang membuatnya harus menjalani tindakan operasi dan perawatan intensif di rumah sakit.
Informasi ini terungkap dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat pada Selasa (23/12/2025).
Dokter Muhammad Yahya Sobirin, dokter penanggung jawab di Rutan Salemba, menjelaskan bahwa Nadiem mengalami pendarahan pada 9 Desember 2025 sehingga perlu segera dirujuk ke rumah sakit.
“Pasien mengalami pendarahan, kemudian saya membuat surat rekomendasi untuk dibawa ke rumah sakit,” ujar Yahya dalam sidang, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa.
Nadiem kemudian menjalani operasi di Rumah Sakit Abdi Waluyo dan saat ini masih berada dalam masa pemulihan.
Pendarahan disebabkan fistula perianal
Berdasarkan penjelasan medis, pendarahan yang dialami Nadiem berkaitan dengan fistula perianal, yaitu kondisi ketika terbentuk saluran tidak normal antara bagian dalam anus dan kulit di sekitarnya.
Fistula perianal umumnya muncul akibat infeksi atau abses di sekitar anus yang tidak sembuh sempurna, sehingga membentuk saluran kecil yang terus meradang.
Menurut rujukan medis StatPearls, fistula perianal termasuk kondisi yang dapat menimbulkan nyeri, infeksi berulang, keluarnya cairan, hingga perdarahan, terutama jika jaringan di sekitarnya mengalami iritasi terus-menerus.
Mengapa fistula perianal bisa menyebabkan pendarahan?
Pada fistula perianal, jaringan di sekitar anus berada dalam kondisi peradangan kronis.
Area tersebut mudah terluka akibat gesekan, tekanan, atau infeksi berulang, sehingga pembuluh darah kecil bisa pecah dan memicu perdarahan.
Jika perdarahan tidak berhenti sendiri atau terjadi berulang, dokter biasanya akan menyarankan tindakan operasi untuk mengatasi sumber masalahnya.
Penanganan fistula perianal pada umumnya memang memerlukan tindakan bedah, karena pengobatan tanpa operasi jarang memberikan hasil yang tuntas.
Operasi fistula perianal bertujuan menutup atau mengangkat saluran fistula agar infeksi dan perdarahan tidak terus berulang.
Jenis operasi disesuaikan dengan posisi dan tingkat keparahan fistula, tetapi tujuannya sama, yaitu menghentikan peradangan dan mencegah komplikasi lanjutan.
Setelah operasi, pasien membutuhkan waktu pemulihan yang cukup, termasuk istirahat total dan perawatan luka.
Dikutip dari KompasTV, Selasa, dokter merekomendasikan waktu pemulihan sekitar 21 hari untuk Nadiem, sebagaimana disampaikan jaksa di persidangan.
Mengapa masa pemulihan tidak singkat?
Area anus merupakan bagian tubuh yang sangat aktif dan rentan terpapar bakteri.
Jika pasien terlalu cepat beraktivitas, luka operasi berisiko mengalami infeksi ulang atau perdarahan kembali.
Karena itu, dokter biasanya menyarankan pasien benar-benar mengikuti masa istirahat agar proses penyembuhan berjalan optimal.
Majelis hakim menyatakan telah menerima surat keterangan resmi dari rumah sakit terkait kondisi kesehatan Nadiem.
Penundaan sidang dilakukan semata-mata karena alasan medis, bukan faktor lain.
Sidang pembacaan dakwaan terhadap Nadiem kemudian dijadwalkan ulang setelah masa pemulihan dinilai cukup oleh tim dokter.
Tag: #nadiem #makarim #sakit #penjelasan #soal #pendarahan #fistula #perianal #yang #dialaminya