Operasi Hernia pada Anak Laki-laki, Benarkah Berisiko Kemandulan?
Ilustrasi bayi.(UNSPLASH/MI PHAM)
13:18
20 Desember 2025

Operasi Hernia pada Anak Laki-laki, Benarkah Berisiko Kemandulan?

- Taks edikit orangtua yang merasa khawatir, operasi hernia pada anak laki-laki dapat menyebabkan kemandulan. 

Hal ini biasanya dikaitkan dengan kemungkinan cedera pada saluran sperma saat tindakan bedah dilakukan.

Dokter spesialis bedah anak, dr. Karmile, Sp.B.A., menjelaskan bahwa anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi perlu diketahui bahwa risikonya sangat kecil dan jarang terjadi.

“Orangtua sering takut anaknya dioperasi hernia, nanti mandul. Sebenarnya enggak salah juga,” ujar dr. Karmile dalam Media Discussion RS Pondok Indah Group terkait penanganan hernia pada anak di Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2025).

“Secara teori memang salah satu komplikasi operasi hernia adalah kalau saluran sperma sampai kepotong,” katanya lebih lanjut.

Cedera saluran sperma sangat jarang terjadi

Kendati demikian, orangtua tak perlu khawatir, dr. Karmile menjelaskan bahwa kasus cedera saluran sperma akibat operasi hernia sangat jarang terjadi dengan persentase 1:1000.

“Kalau dari laporan atau case report yang pernah dilaporkan, kejadian cedera saluran sperma itu sangat sedikit,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari laporan yang ada, kasus tersebut seluruhnya terjadi pada teknik operasi terbuka (open surgery).

“Semua yang dilaporkan itu terjadi pada teknik open surgery,” ujar dr. Karmile.

Menurutnya, risiko cedera umumnya muncul ketika struktur penting di sekitar hernia tidak terlihat dengan jelas saat tindakan dilakukan.

“Itu biasanya kalau enggak kelihatan saluran spermanya,” katanya.

Teknik laparoskopi membuat operasi lebih aman

Dr. Karmile kemudian menjelaskan bahwa prosedur bedah laparoskopi pada hernia anak membuat risiko tersebut makin kecil, karena visualisasi organ jauh lebih jelas.

“Dengan operasi laparoskopi, visualisasi organnya jelas sekali. Saluran sperma, pembuluh darah sperma, semuanya kelihatan dengan jelas,” jelasnya.

Dengan tampilan yang lebih jelas, dokter dapat menghindari struktur penting seperti saluran sperma saat melakukan tindakan.

“Kalau kelihatan jelas, masa kita mau motong? Kan enggak mungkin,” ujar dr. Karmile.

Ia menambahkan, dalam teknik laparoskopi, dokter tidak menggunakan gunting untuk menangani jaringan di sekitar saluran sperma.

“Saya enggak pakai gunting. Saya cuma pakai jarum untuk menutup si lubangnya,” katanya.

Adapun hingga saat ini dr. Karmile menyebut belum ada laporan cedera saluran sperma yang terjadi pada operasi hernia dengan teknik laparoskopi.

“Pada laparoskopi belum pernah dilaporkan,” tegasnya.

Jika terjadi, saluran sperma bisa disambung kembali

Meski sangat jarang, dr. Karmile menjelaskan bahwa apabila cedera saluran sperma terjadi dan langsung terdeteksi saat operasi, tindakan perbaikan dapat segera dilakukan, baik saat tindakan open surgery maupun laparoskopi.

“Kalau ketahuan kepotong, langsung di-repair. Langsung dijahit, disambung kembali,” ujarnya.

Namun, untuk menilai apakah cedera tersebut berdampak pada kesuburan anak di kemudian hari, dibutuhkan pemantauan jangka panjang.

“Penelitiannya harus long term. Dilihat nanti anaknya gimana, mandul atau enggak,” jelas dr. Karmile.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa dengan teknik operasi yang digunakan saat ini, khususnya laparoskopi, risiko cedera saluran sperma sangat minimal.

Dengan visualisasi organ yang lebih jelas dan teknik yang lebih presisi, orangtua tidak perlu khawatir berlebihan terkait anggapan bahwa operasi hernia dapat menyebabkan kemandulan.

Tag:  #operasi #hernia #pada #anak #laki #laki #benarkah #berisiko #kemandulan

KOMENTAR