Kebijakan Visa AS Makin Ketat: Diabetes dan Obesitas Terancam Ditolak
Halaman Gedung Putih, sementara pekerjaan pembongkaran berlanjut di Sayap Timur, tempat ballroom yang diusulkan Presiden AS Donald Trump sedang dibangun, seperti yang terlihat dari Pennsylvania Avenue di Washington DC, AS, Kamis (24/10/2025).(REUTERS/ELIZABETH FRANTZ)
08:42
17 November 2025

Kebijakan Visa AS Makin Ketat: Diabetes dan Obesitas Terancam Ditolak

Kebijakan visa Amerika Serikat kembali diperketat. Pemerintahan Trump menginstruksikan petugas konsuler untuk menolak pemohon yang dinilai berpotensi membebani sistem kesehatan AS, termasuk mereka yang mengalami obesitas atau memiliki kondisi medis yang diperkirakan membutuhkan biaya perawatan jangka panjang.

Dalam kawat internal Departemen Luar Negeri, petugas diminta memberi perhatian khusus pada kondisi seperti penyakit kardiovaskular, pernapasan, kanker, diabetes, gangguan metabolik, neurologis, serta isu kesehatan mental. 

Penilaian juga mencakup tanggungan yang mungkin membutuhkan perawatan mahal bila kondisi mereka kambuh.

Obesitas pada orang dewasa dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi, termasuk tekanan darah tinggi, masalah pernapasan, batu empedu, dan penyakit kandung empedu, menurut kabel tersebut, yang mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan menyatakan bahwa "semua ini dapat memerlukan perawatan jangka panjang yang mahal."

Panduan ini memicu kontroversi, terutama karena penyebutan obesitas, yang membuat sebagian warganet menyindir pemohon sebagai “manusia berkalori tinggi”. Padahal, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 40 persen orang dewasa di AS juga hidup dengan obesitas.

Sejumlah pakar menilai kebijakan ini bukan sekadar soal kesehatan, tetapi upaya mempersempit jalur masuk ke AS. 

Erin Corcoran dari Universitas Notre Dame menyebutnya sebagai strategi untuk “memperumit proses” serta menggambarkan imigran sebagai ancaman kesehatan, tanpa bukti kuat. 

Sementara Barry M. Popkin menekankan bahwa kebijakan ini berpotensi berdampak lebih besar pada pemohon dari kelompok minoritas yang memiliki risiko diabetes tinggi meski dengan BMI lebih rendah.

Terlepas dari perdebatan tersebut, Departemen Luar Negeri menegaskan bahwa aturan baru ini dirancang untuk memastikan pemohon visa mampu membiayai perawatan medis mereka sendiri dan tidak menjadi beban fiskal bagi Amerika Serikat.

Juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly, mengatakan pedoman tersebut merupakan perpanjangan dari upaya pemerintah untuk memfokuskan belanja federal pada warga negara AS.

“Selama 100 tahun, kebijakan Departemen Luar Negeri telah mencakup kewenangan untuk menolak pemohon visa yang akan membebani pembayar pajak, seperti individu yang mencari layanan kesehatan yang didanai publik di AS dan dapat semakin menguras sumber daya layanan kesehatan warga negara Amerika,” ujarnya seperti dikutip dari Politico.

Sejak lama, sebagian pemohon visa AS, apalagi kalau berencana tinggal lama, harus membuktikan dalam keadaan sehat lahir batin. Mereka dengan riwayat penyakit menular, seperti TBC dan sifilis, atau punya masalah kesehatan mental cenderung tidak bisa mendapat visa AS.

Bahkan, sejak lama AS menetapkan TBC aktif, sifilis, dan kusta sebagai risiko kesehatan kelas A. Warga asing yang menderita penyakit itu dilarang masuk ke AS. Visa mereka selalu ditolak.

Tag:  #kebijakan #visa #makin #ketat #diabetes #obesitas #terancam #ditolak

KOMENTAR