Bayi Prematur Lebih Rentan Alami Respiratory Syncytial Virus, Waspadai Dampaknya
Ilustrasi bayi prematur(Shutterstock)
21:42
3 November 2025

Bayi Prematur Lebih Rentan Alami Respiratory Syncytial Virus, Waspadai Dampaknya

- RSV adalah salah satu virus yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB).

Virus ini bisa menginfeksi siapa saja termasuk anak di bawah usia dua tahun, tetapi lebih membahayakan pada anak berusia di bawah enam bulan.

Termasuk pada bayi prematur, yang lebih rentan terjangkit virus ini dan mengalami dampak yang lebih serius.

“Bayi kalau prematur, faktor risiko terjadinya RSV berat, bisa sampai rawat inap lama, bahkan (masuk) ICU, pasang ventilator dan lain sebagainya,” kata dr. Ian Suryadi Suteja, M.Med Sc, Sp.A dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club dari Pfizer Indonesia bertajuk “Bincang Pakar: Respiratory Syncytial Virus (RSV)” di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Bayi prematur yang terinfeksi RSV bisa dirawat inap selama tujuh sampai sepuluh hari. Ketika rawat inap, sudah pasti ada dampak lain, yaitu berat badan menurun karena tidak nafsu makan dan susah menyusu.

Ketika berat badan tidak kunjung membaik, anak bisa mengalami gizi kurang atau gizi buruk, yang mana membuat anak berpotensi stunting.

Lebih lanjut, virus ini juga bisa sampai menurunkan kadar oksigen, sehingga menyebabkan anak kejang karena kekurangan oksigen.

“Kalau begini bisa berdampak jangka panjang. Kalau otak sampai ada gangguan atau kerusakan, otomatis (ada) gangguan tumbuh kembang. Tapi, enggak banyak kasusnya,” ungkap dr. Ian.

Meskipun anak sudah sembuh dari RSV, mereka berpotensi mengalami kerusakan atau perubahan fungsi paru-paru, sehingga mudah mengalami asma di kemudian hari.

“Rata-rata, anak yang pernah (mengalami RSV), 12 kali lipat lebih berisiko kena asma di kemudian hari,” pungkas dr. Ian.

Tag:  #bayi #prematur #lebih #rentan #alami #respiratory #syncytial #virus #waspadai #dampaknya

KOMENTAR