Bakteri TBC Lebih Kuat dari Bakteri Biasa, Ini Alasan Vaksin BCG Tak Cukup untuk Dewasa
Ilustrasi TBC. Vaksin BCG tak cukup lindungi orang dewasa dari TBC karena bakteri penyebabnya jauh lebih kuat dari bakteri biasa dan sulit dimatikan.(Shutterstock/wavebreakmedia)
19:06
1 Juli 2025

Bakteri TBC Lebih Kuat dari Bakteri Biasa, Ini Alasan Vaksin BCG Tak Cukup untuk Dewasa

Vaksin BCG yang selama ini diberikan kepada bayi untuk mencegah tuberkulosis (TBC) ternyata belum cukup untuk melindungi orang dewasa dari infeksi TBC aktif.

Salah satu alasannya adalah karena sifat bakteri penyebab TBC yang jauh lebih kuat dibandingkan bakteri pada umumnya.

Mycobacterium tuberculosis itu bukan bakteri biasa. Ia menyerupai jamur, punya dinding sel yang tebal, dan sangat sulit dimatikan,” ujar edukator farmasi apt. Rahmat Hidayat, S.Farm., MSc, dalam siaran Kemencast di kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Minggu (22/6/2025).

Bakteri TBC tahan lama dan tak mudah dibasmi

Menurut Rahmat, pengobatan penyakit infeksi biasa umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari. Namun tidak demikian dengan TBC.

Pengobatan TBC bisa memakan waktu hingga enam bulan karena struktur bakteri penyebabnya sangat kuat dan menempel erat di jaringan tubuh,” jelasnya.

Sifat inilah yang membuat bakteri TBC bisa bertahan dalam tubuh manusia dalam kondisi laten selama bertahun-tahun, lalu aktif kembali ketika daya tahan tubuh menurun.

Vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) yang digunakan saat ini efektif mencegah bentuk TBC berat seperti TBC meningitis dan TBC miliar, namun hanya jika diberikan pada bayi atau anak usia di bawah dua bulan.

“BCG memang penting untuk mencegah komplikasi berat pada anak. Tapi dia tidak cukup untuk mencegah reaktivasi TBC laten pada orang dewasa,” kata Rahmat.

Vaksin tambahan dibutuhkan untuk lindungi dewasa

Karena kelemahan vaksin BCG tersebut, kini tengah dikembangkan vaksin baru bernama M72.

Vaksin ini dirancang khusus untuk mencegah infeksi TBC laten berkembang menjadi aktif pada remaja dan dewasa.

“M72 mengandung bagian spesifik dari Mycobacterium tuberculosis yang bertanggung jawab menyebabkan infeksi laten. Jadi antibodi yang dihasilkan juga lebih spesifik dan efektif,” ungkap Rahmat.

Uji klinis M72 tahap 2B telah dilakukan di sejumlah negara dengan beban TBC tinggi, seperti Zimbabwe dan Uganda, dengan hasil yang menjanjikan—menurunkan risiko infeksi aktif hingga 50 persen.

Saat ini, vaksin tersebut memasuki tahap uji klinis fase 3, termasuk di Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia. Karena itu, keterlibatan dalam pengembangan vaksin M72 dinilai penting untuk mempercepat solusi penanggulangan penyakit ini.

“Kita perlu aktif terlibat dalam uji coba dan pengembangan vaksin, agar bisa melindungi masyarakat dengan lebih maksimal,” ujar Rahmat.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Kemenkes untuk mengutip isi dan pernyataan dalam program Kemencast yang ditayangkan di kanal YouTube resmi Kementerian Kesehatan RI, Minggu (26/6/2025).

Tag:  #bakteri #lebih #kuat #dari #bakteri #biasa #alasan #vaksin #cukup #untuk #dewasa

KOMENTAR