



Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Konsumsi pornografi secara berlebihan dapat memengaruhi konektivitas otak dan menurunkan kinerja kognitif.
Hal ini terungkap dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience, yang meneliti dampak neurologis dari penggunaan pornografi di internet terhadap aktivitas otak dan kontrol emosi.
Melansir Psypost pada Selasa (17/6/2025), Penelitian ini dilakukan oleh Qicheng Shu dan tim dari China, dengan menggunakan teknik neuroimaging non-invasif yang disebut functional near-infrared spectroscopy (fNIRS).
Teknologi ini mengukur aktivitas otak berdasarkan perubahan kadar oksigen dalam darah selama seseorang melakukan tugas atau menonton video.
Dampak paparan pornografi pada otak dan fungsi eksekutif
Studi ini melibatkan 21 mahasiswa, di mana lima orang diklasifikasikan sebagai pengguna pornografi intensif dan 16 lainnya sebagai pengguna ringan.
Sebelum dan sesudah menonton video pornografi berdurasi 10 menit, semua partisipan menjalani tes Stroop, yaitu tes umum untuk mengukur kontrol kognitif.
Hasilnya menunjukkan bahwa paparan pornografi berat mengalami penurunan signifikan dalam akurasi dan kecepatan saat mengerjakan tes Stroop setelah menonton video.
Penurunan ini lebih besar dibanding kelompok pengguna ringan.
Hal ini menunjukkan bahwa paparan pornografi dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengatur perhatian dan memproses informasi yang bertentangan.
Studi juga mengungkap bahwa konsumsi pornografi kelas berat menunjukkan konektivitas otak yang lebih kuat di area prefrontal, yaitu wilayah yang berperan dalam fungsi eksekutif, seperti pengambilan keputusan dan regulasi emosi.
Pola aktivitas ini mirip dengan yang terlihat pada individu dengan kecanduan zat dan gangguan kejiwaan tertentu seperti skizofrenia.
Respons emosional dan fisiologis berbeda
Paparan pornografi yang kuat juga menunjukkan reaksi fisiologis yang lebih intens, seperti peningkatan variabilitas detak jantung dan ekspresi wajah yang lebih datar.
Mereka tampak menunjukkan lebih sedikit variasi emosi, seperti terkejut, takut, atau jijik dibanding kelompok pengguna ringan, yang menunjukkan ekspresi lebih beragam saat menonton video.
Aktivitas sistem saraf parasimpatis, yang biasanya aktif saat tubuh rileks, juga lebih tinggi pada kelompok pengguna berat, mirip dengan pola yang diamati pada pengguna opioid.
Para peneliti menilai bahwa hal ini menunjukkan adanya efek euforia dan penurunan kesadaran yang mungkin menyertai kebiasaan konsumsi pornografi berlebihan.
Pengobatan untuk pecandu pornografi
“Efek kecanduan pornografi di internet terhadap konektivitas otak di lobus prefrontal menunjukkan karakteristik yang mirip dengan kecanduan narkoba,” tulis para peneliti dalam laporan penelitian.
“Orang yang sering menonton pornografi internet mengalami rangsangan seksual dan kenikmatan yang lebih kuat, yang kemudian memengaruhi kognisi dan emosi mereka secara negatif,” lanjut mereka.
Meskipun terapi psikologis masih menjadi pendekatan utama untuk menangani kecanduan pornografi, studi ini membuka peluang bahwa metode pengobatan serupa dengan kecanduan zat mungkin relevan.
Beberapa pendekatan lain yang juga dikaji adalah terapi hormonal dan penggunaan obat-obatan untuk gangguan obsesif-kompulsif.
Namun demikian, para peneliti mencatat bahwa studi ini memiliki keterbatasan penting, terutama jumlah partisipan yang kecil, khususnya dalam kelompok pengguna pornografi berat.
Kesulitan rekrutmen peserta dengan penggunaan pornografi yang sangat tinggi menjadi salah satu kendala utama.
Beberapa hasil statistik juga tidak tetap secara signifikan setelah disesuaikan dengan prosedur koreksi kesalahan.
Tag: #studi #konsumsi #pornografi #berlebihan #bisa #ubah #fungsi #otak #ganggu #pikiran