



Jelang Surabaya Medic Air Run 2025, Begini Cara Jaga Heart Rate dan Pace
Saat berolahraga lari, sering kali kita terlalu fokus pada pace (kecepatan), padahal bagi pelari, mencapai garis finis bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga tentang menjaga detak jantung (heart rate). Heart rate dan running pace dapat digunakan bersamaan untuk meningkatkan performa, baik dalam latihan maupun kompetisi.
Dengan menyeimbangkan heart rate dan pace, para runners bisa mengatur strategi yang lebih baik untuk tampil maksimal di berbagai event lari, seperti di Surabaya Medic Air Run 2025 yang sebentar lagi akan berlangsung pada Minggu, 04 Mei 2025.
Secara umum, heart rate dan running pace saling berhubungan erat. Pada pelari yang bugar, peningkatan pace biasanya diikuti kenaikan heart rate secara bertahap. Namun, jika heart rate melonjak drastis atau tetap tinggi meski pace diturunkan, hal itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh bekerja terlalu keras. Apa yang menyebabkan kondisi ini?
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Aritmia dan Intervensi Mayapada Hospital Surabaya, dr. Rerdin Julario, Sp.JP(K), menjelaskan beberapa faktor yang bisa memengaruhi tinggi rendahnya heart rate, seperti suhu panas, kelembaban, dehidrasi, dan tanjakan saat berlari, dapat memengaruhi kecepatan penurunan heart rate.
"Faktor-faktor ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk kompensasi, meskipun pace lari lebih lambat,” ujar dr. Rerdin dalam keterangannya, Selasa (22/4). Kondisi ini umum terjadi, dapat diperbaiki, dan bahkan bisa menjadi target latihan berikutnya.
Dokter Rerdin menambahkan, jika target yang ingin dicapai, misalnya, 5 km dalam waktu 30 menit, pelari perlu berlari secara konsisten dengan pace 6 menit per kilometer. Denyut nadi mungkin akan melonjak dalam 15 menit pertama, namun seiring waktu dan latihan yang konsisten, denyut nadi akan stabil.
Setelah itu, pelari dapat meningkatkan pace menjadi 5 menit per kilometer dengan target waktu yang sama sebagai target baru. "Proses ini berlanjut dengan peningkatan tantangan secara bertahap," tambahnya.
Meskipun memiliki pace yang cepat menjadi target utama, pelari diingatkan untuk selalu memperhatikan dan mengatur denyut nadi agar tetap berada dalam batas yang aman. “Pelari dapat mengukur Denyut Nadi Maksimal (DNM) menggunakan rumus 220 dikurangi usia. Misalnya, jika Anda berumur 40 tahun, maka denyut nadi maksimal Anda berada di angka 180. Sebaiknya, berlarilah dengan pace yang nyaman dan pastikan heart rate tetap berada di zona aman, terutama saat berlari jarak jauh,” ujar dr. Liemena Harold Adrian, Sp.JP, FIHA Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Surabaya.
Menjaga keseimbangan antara heart rate dan running pace bukanlah hal yang mudah, terutama saat mempersiapkan diri untuk mengikuti event lari terbesar, seperti Surabaya Medic Air Run 2025. Sebagai partner utama, Mayapada Hospital Surabaya hadir untuk mendukung kesiapan Anda melalui edukasi "Safe Running", pemeriksaan EKG gratis, serta layanan Medical Check Up (MCU) Runner dan VO2max dengan harga spesial.
Untuk memastikan kondisi tubuh tetap prima, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan lainnya di Mayapada Hospital Surabaya. Konsultasi ini dapat membantu mengevaluasi kondisi tubuh dan menyusun strategi latihan yang lebih efektif.
Mayapada Hospital memiliki Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) di unit-unit tertentu. Layanan ini menawarkan layanan komprehensif, mulai dari program pencegahan cedera, skrining pra-latihan, hingga peningkatan performa fisik, dengan dukungan tim dokter dan fisioterapis profesional, serta fasilitas modern seperti gym, VO2 max, dan Body Composition Analysis.
Menjadwalkan konsultasi dengan dokter di SITPEC Mayapada Hospital juga dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun melalui aplikasi MyCare, yang dapat membantu menentukan jadwal pemeriksaan, konsultasi dokter, hingga mengakses layanan kegawatdaruratan dengan mudah. Aplikasi ini juga memiliki fitur Health Articles & Tips yang berisikan tips dan informasi seputar olahraga lari, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori yang terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).
Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
Tag: #jelang #surabaya #medic #2025 #begini #cara #jaga #heart #rate #pace