Ledakan Tren Kendaraan Listrik di Tiongkok Picu Tsunami Mobil Bekas Nol Kilometer, Pasar Terancam Kacau!
Ilustrasi mobil listrik buatan Tiongkok menunggya didistribusikan kepada customer. (Istimewa)
10:32
9 Juni 2025

Ledakan Tren Kendaraan Listrik di Tiongkok Picu Tsunami Mobil Bekas Nol Kilometer, Pasar Terancam Kacau!

Di tengah gegap gempita transisi besar-besaran ke kendaraan listrik, industri otomotif Tiongkok kini dilanda badai baru yakni fenomena mobil bekas nol kilometer, mobil-mobil listrik yang seolah "bekas", padahal belum pernah menyentuh aspal sejengkal pun. 

 

Fenomena ini bukan hanya membanjiri pasar mobil bekas, tapi juga mengguncang pondasi kepercayaan konsumen dan memicu kekhawatiran serius akan stabilitas pasar jangka panjang.

Tokoh industri ternama seperti Wei Jianjun, Ketua Great Wall Motor, angkat bicara lantang. Ia mengkritik keras praktik ini yang secara terang-terangan memanipulasi data penjualan, menipu konsumen, dan memperkeruh persaingan pasar.
 
Dilansir dari CarNewsChina, praktik ini melibatkan kendaraan baru yang secara administratif sudah “terjual”, sering kali ke dealer afiliasi atau platform penjualan terselubung, lalu dijual kembali sebagai mobil bekas dengan harga miring, meski odometer nyaris tak bergerak.

Tujuannya? Bukan satu atau dua. Pabrikan berlomba menggenjot angka penjualan demi terlihat sukses di mata investor dan pemerintah. Diler terdesak mencari jalan keluar untuk menyingkirkan tumpukan stok tak terjual. 

Beberapa bahkan memburu celah untuk mengklaim subsidi atau memanfaatkan celah ekspor. Di balik layar, ini adalah upaya sistematis untuk menambal krisis over supply yang makin mencemaskan.

Angka-angka terbaru mengungkap skala masalahnya, hingga April 2025, stok mobil penumpang di seluruh Tiongkok melonjak ke angka mengejutkan: 3,5 juta unit. Banyak pabrikan hanya beroperasi dengan utilisasi kapasitas di bawah 50 persen, mencerminkan tekanan akut yang mendorong taktik manipulatif semacam ini. 

Di sektor kendaraan energi baru atau New Energy Vehicle (NEV), perang harga brutal dan ketergantungan kronis terhadap subsidi menciptakan ladang subur bagi praktik-praktik bayangan ini terutama pada mobil listrik.

Konsumen awam mungkin tergoda oleh harga yang menggiurkan, potongan harga bisa mencapai 30 persen dari harga resmi. Tapi di balik “diskon gila-gilaan” itu, tersembunyi jebakan yang bisa merugikan besar-besaran. 

Masa garansi mobil sering kali sudah berjalan sejak tanggal registrasi awal, bukan saat mobil dibeli. Beberapa unit bahkan masih menanggung cicilan, atau memiliki rekam jejak kepemilikan yang kabur, bisa menjadi bom waktu hukum dan finansial bagi pembeli yang tak waspada.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah efek jangka panjangnya. Data penjualan yang digelembungkan menciptakan ilusi permintaan, menyesatkan investor, dan menghancurkan harga pasar. 

Contohnya, harga mobil bekas BYD Qin L anjlok hingga 40 persen dari harga resmi. Efeknya? Model-model lain ikut terseret dalam pusaran depresiasi, mempercepat penurunan ekspektasi harga di seluruh industri.

Tiongkok mungkin tengah memimpin revolusi kendaraan listrik global, tapi jika praktik semu ini terus merajalela, sektor otomotifnya bisa berubah dari kisah sukses teknologi menjadi pelajaran pahit tentang kegagalan regulasi dan kerakusan pasar.

Regulator di Tiongkok dikabarkan sudah turun tangan menangani persoalan tersebut dan sudah memanggil beberapa pemimpin merek kendaraan listrik. (*)

Editor: Dinarsa Kurniawan

Tag:  #ledakan #tren #kendaraan #listrik #tiongkok #picu #tsunami #mobil #bekas #kilometer #pasar #terancam #kacau

KOMENTAR