



Mengapa Eksim Selalu Terasa Gatal dan Cara Efektif Meredakannya Tanpa Memperparah Kondisi Kulit
– Eksim kerap menimbulkan sensasi gatal yang berulang karena melibatkan reaksi kompleks pada saraf dan sistem kekebalan kulit.
Eksim merupakan gangguan kulit inflamasi kronis yang menyebabkan iritasi, kekeringan, dan rasa gatal.
Menurut Dr. Christopher G. Bunick, dokter kulit dari Yale School of Medicine, eksim berkaitan dengan sinyal saraf dan inflamasi kulit.
Memahami penyebab gatal pada eksim dapat membantu menjaga kondisi kulit tetap stabil dan mengurangi risiko infeksi.
Berikut mengapa eksim selalu terasa gatal dan cara efektif meredakannya tanpa memperparah kondisi kulit dilansir dari laman Health Central, Sabtu (7/6):
1. Reaksi Saraf Kulit
Rasa gatal akibat eksim terjadi karena aktivasi saraf di kulit yang mengirim sinyal ke otak melalui molekul neuropeptida. Proses ini dipicu oleh inflamasi yang membuat kulit kering dan iritasi.
Saat kulit digaruk, sinyal tersebut semakin kuat, memicu siklus gatal-garuk yang sulit dihentikan. Hal ini menjelaskan mengapa gatal bisa terus berulang tanpa henti.
2. Jenis Gatal Eksim
Gatal pada eksim terbagi dua, yaitu neurogenik yang berasal dari kulit, dan psikogenik yang berasal dari otak. Keduanya menyebabkan keinginan kuat untuk menggaruk, meski kulit tidak selalu mengalami iritasi langsung.
Gatal psikogenik lebih sulit dikendalikan karena dipengaruhi kondisi emosi dan stres. Kombinasi dua jenis ini memperparah respons tubuh terhadap rasa gatal.
3. Gangguan Fungsi Kulit
Eksim melemahkan pelindung alami kulit sehingga zat asing mudah masuk dan memicu reaksi imun. Kulit menjadi lebih rentan terhadap alergen seperti serbuk sari, bahan kimia, hingga keringat.
Retakan kecil pada kulit memberi jalan bagi iritasi, yang akhirnya memperburuk rasa gatal. Proses ini menciptakan peradangan kronis dan memperkuat dorongan menggaruk.
4. Risiko Infeksi Tambahan
Kulit eksim yang terus digaruk berisiko tinggi mengalami infeksi bakteri seperti staphylococcus aureus. Menurut National Institute of Allergy and Infectious Diseases, hingga 90% penderita dermatitis atopik membawa bakteri tersebut di kulitnya.
Gatal yang tidak tertahan membuat kulit rusak dan memudahkan bakteri masuk. Kondisi ini meningkatkan kebutuhan akan pengobatan tambahan untuk mencegah komplikasi.
5. Perawatan Topikal Medis
Janus Kinase (JAK) yaitu sekelompok enzim dalam sel yang berperan dalam proses pengiriman sinyal dari reseptor di permukaan sel ke inti sel. Penggunaan krim dengan kandungan anti inflamasi seperti steroid dan penghambat JAK dapat mengurangi gatal secara signifikan.
Obat ini bekerja langsung menarget jalur peradangan pada kulit. Krim non steroid juga tersedia untuk mencegah efek samping seperti kulit menipis.
6. Perawatan Pendukung Harian
Menggunakan pelembab bebas pewangi secara teratur membantu menjaga kelembaban kulit dan memperkuat lapisan pelindung. Produk berbahan seperti oatmeal dan mentol memiliki efek menenangkan.
Pemakaian sarung tangan saat tidur dan pakaian longgar turut mengurangi risiko menggaruk saat tidak sadar. Kompres dingin dari kacang polong beku dapat meredakan iritasi secara instan.
7. Konsultasi saat Gatal Tak Tertahankan
Jika rasa gatal semakin mengganggu tidur atau aktivitas harian, konsultasi dengan dokter kulit menjadi langkah yang penting. Gatal yang terus-menerus bisa menjadi tanda eksim yang membutuhkan penanganan intensif, termasuk terapi cahaya atau obat biologis.
Lokasi eksim di area sensitif juga memerlukan perhatian medis segera. Pemeriksaan lanjutan dapat memastikan pengobatan tepat sasaran.
Pemahaman terhadap penyebab gatal akibat eksim dapat membantu mengendalikan gejalanya dan mencegah kondisi kulit memburuk secara berulang.
Tag: #mengapa #eksim #selalu #terasa #gatal #cara #efektif #meredakannya #tanpa #memperparah #kondisi #kulit