Benarkah Makanan dan Minuman Manis Bisa Meningkatkan Hormon Dopamin? Simak Penjelasannya Menurut Penelitian

- Seringkali kita mendengar bahwa makanan dan minuman manis bisa meningkatkan suasana hati dikala sedang sedih. Seperti mengonsumsi cokelat atau ice cream.

Rasa manis yang terdapat dalam makanan dan minuman itu bisa membantu kita untuk lebih tenang dan positif, serta diduga dapat meningkatkan hormon dopamin.

Mengutip dari laman Siloam Hospitals, hormon dopamin adalah salah satu jenis neurotransmitter yang diproduksi tubuh dan digunakan oleh sistem saraf untuk mengirim pesan antar sel saraf.

Hormon dopamin juga sangat berpengaruh pada suasana hati seseorang sehingga sangat dibutuhkan untuk megendalikan stres dan depresi.

Selain bermanfaat untuk meningkatkan suasana hati, hormon dopamin akan membantu melancarkan aliran darah, membuat ibu lebih rileks saat menyusui, memperbaiki kualitas tidur, serta memberikan sinyal ke tubuh untuk meredakan rasa sakit.

Meskipun beberapa fakta menyebutkan bahwa efek makanan dan minuman manis bisa meningkatkan hormon dopamin, melansir dari laman Universitas Ciputra bahwa penelitian mengungkapkan pernyataan tersebut belum terbukti 100 persen.

Hal tersebut disebabkan asupan gula yang berlebihan juga tidak baik bagi kesehatan, bahkan dikutip dari laman RS Annisa, salah satu hal yang dapat kita lakukan disaat kekurangan hormon dopamin disarankan untuk mengurangi asupan gula.

Asupan tinggi gula baik dalam makanan atau minuman akan merusak susunan kimia otak dan menurunkan hormon dopamin yang memicu ketergantungan terhadap gula.

Oleh karenanya ada hal lain yang mampu meningkatkan hormon dopamin dalam tubuh yaitu dengan aktivitas olahraga, serta konsumsi makanan sumber tirosis seperti semangka, pisang, almond, kacang-kacangan, telur, dan daging.

Selain itu kamu juga bisa mengatasinya dengan asupan sinar matahari, mengurangi konsumsi makanan lemak jenuh, dan tidur yang cukup.

Seperti kita ketahui bahwa asupan gula yang tinggi sangat amat dihindari oleh semua kalangan baik anak-anak hingga dewasa, terutama ketika maraknya penyakit diabetes di Indonesia.

Penyakit diabetes yang umumnya dialami oleh orang tua, kini sudah banyak memakan korban seperti anak kecil hingga remaja. Hal tersebut tentunya disebabkan karena kebiasaan mengonsumsi makanan atau minuman manis serta minimnya pola hidup sehat.