70 Persen Warga Indonesia Tak Punya Tabungan, Belanja Impulsif Jadi Penyebab Utama
Sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki tabungan, menurut survei terbaru yang dilakukan Goodstat pada Desember 2024.
Data ini mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat menghadapi tekanan ekonomi yang memperburuk kemampuan mereka mengelola keuangan.
Head of Deposit & Wealth Management PT Bank UOB Indonesia, Vera Margaret, menjelaskan tidak adanya tabungan ini terjadi karena dua alasan.
Pertama, masyarakat memang belum sempat menabung. Kedua, mereka yang memiliki tabungan sebelumnya kini telah kehabisan dana.
"Sebanyak 70 persen dari 1.000 responden mengaku tidak memiliki tabungan. Bahkan, yang sebelumnya punya tabungan sekarang habis karena berbagai alasan," kata Vera dalam media gathering UOB bertajuk "Strategi Finansial di Tengah Tantangan Ekonomi", Jumat (24/1/2025).
Salah satu penyebab utama hilangnya tabungan masyarakat adalah pengeluaran impulsif.
Survei tersebut menunjukkan, sekitar 35 persen pengeluaran masyarakat digunakan untuk belanja yang tidak direncanakan, seperti pembelian barang di e-commerce atau media sosial.
"Sistem seperti flash sale atau diskon instan membuat orang mudah tergoda tanpa memikirkan kebutuhan sebenarnya," ujar Vera.
Selain itu, sekitar 25 persen responden mengaku penghasilan mereka lebih kecil ketimbang kebutuhan sehari-hari.
Vera menambahkan situasi ini terutama dirasakan masyarakat kelas menengah ke bawah, yang paling terdampak oleh tekanan ekonomi makro seperti inflasi, musim kemarau panjang, dan ketidakpastian ekonomi global.
Fenomena seperti El Niño, yang memengaruhi hasil panen, juga mendorong kenaikan harga bahan pokok, sehingga melemahkan daya beli masyarakat.
Kondisi ini berdampak besar bagi kelas menengah bawah yang tidak memiliki cadangan keuangan atau investasi.
Di sisi lain, masyarakat kelas menengah ke atas cenderung lebih aman karena memiliki tabungan dan investasi yang cukup untuk menghadapi tekanan ekonomi.
Tag: #persen #warga #indonesia #punya #tabungan #belanja #impulsif #jadi #penyebab #utama