Dihantam Gempa, Jepang Sudah Siapkan Dana Jumbo Setara Tiga Kali APBN Indonesia
Jepang telah mencabut peringatan tsunami di lima wilayah, namun peringatan tersebut masih berlaku untuk Prefektur Miyazaki. Menurut laporan dari Reuters yang dikutip oleh media lokal Jepang, peringatan tsunami hanya tetap berlaku di wilayah Miyazaki.
Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa berada di laut pada kedalaman 39 kilometer, dengan koordinat 31,77° Lintang Utara dan 131,48° Bujur Timur, dekat Kepulauan Kyushu. Gempa ini tergolong dangkal dan diperkirakan disebabkan oleh aktivitas subduksi di Nankai Trough, dengan mekanisme sesar naik (thrust fault) di wilayah tersebut.
Prefektur Miyazaki di Kyushu, Jepang, merasakan dampak gempa yang cukup kuat dengan skala intensitas mencapai VI-VII MMI, yang dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan di sekitarnya.
BMKG dalam laporannya yang dikutip dari Antara, menyatakan bahwa meskipun gempa Jepang (Japan earthquake) berkekuatan 7,2 magnitudo tersebut berpotensi menyebabkan tsunami, dampaknya tidak akan mencapai wilayah Indonesia.
Baca Juga: Terungkap Video Gempa Jepang 7,1 SR, Orang-orang Mencari Perlindungan
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa tersebut terjadi pada Kamis siang pukul 14.42 WIB, dan berpotensi memicu tsunami dengan ketinggian air kurang dari 0,5 meter.
Namun, menurut hasil simulasi dari sistem TOAST BMKG, potensi tsunami ini hanya mengancam wilayah sekitar pusat gempa, yakni di sekitar Pulau Kyushu.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. [Dok.Antara]Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang sering mengalami gempa bumi. Menurut data dari Earthquakelist.org, pada tahun 2023, terjadi 879 gempa di Jepang. Meskipun jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Indonesia yang mengalami 2.205 gempa, Jepang tetap berada di antara lima negara dengan frekuensi gempa tertinggi pada tahun 2023.
Dalam menghadapi seringnya gempa bumi, Jepang sangat serius dalam penanganan bencana. Pada awal tahun 2024, pemerintah Jepang telah mengalokasikan anggaran darurat sebesar 4,74 miliar yen (sekitar US$32,7 juta atau Rp508,1 miliar) untuk penanganan pasca gempa yang terjadi pada Hari Tahun Baru di wilayah barat laut Ishikawa.
Menurut Reuters, Jepang juga berencana menambah cadangan anggaran untuk tahun fiskal 2024/25 guna mendukung pemulihan dari gempa bumi di Semenanjung Noto. Menteri Keuangan Shunichi Suzuki menyatakan bahwa perubahan anggaran tersebut akan diajukan pada sidang parlemen yang akan dimulai akhir bulan ini.
Baca Juga: Gempa Dahsyat 7,1 SR Guncang Jepang, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Namun, pemerintah sebelumnya telah menyetujui anggaran sebesar 112 triliun yen (US$780 miliar atau sekitar Rp12.400 triliun atau Rp12,4 kuadriliun) hanya 10 hari sebelum gempa Noto awal 2024, termasuk 500 miliar yen untuk cadangan umum dan 1 triliun yen sebagai cadangan untuk mengatasi inflasi.
Nilai Rp12,4 kuadriliun tersebut sama dengan sekitar tiga hingga empat kali lipat APBN Indonesia Tahun 2024 yang direncanakan, yaitu sebesar Rp3.325,1 triliun.
Tag: #dihantam #gempa #jepang #sudah #siapkan #dana #jumbo #setara #tiga #kali #apbn #indonesia