Tinjau Perusahaan Inisiator Mikroalga di Kendal, Menteri Perindustrian Sebutkan Nilai Tambah Perekonomian yang Tinggi
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau proses pembuatan bahan baku dari perusahaan yang bergerak di bidang bioteknologi bersama (kanan ke kiri) Staf Khusus Menteri Perindustrian Neil Iskandar Daulay, Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Staf Khusus Menteri Perindustrian Gatot Sudariyono, dan Founder sekaligus CEO PT Evergen Resources Siswanto Harjanto yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024) [ANTARA/HO-Kemenperin]
16:05
29 Juni 2024

Tinjau Perusahaan Inisiator Mikroalga di Kendal, Menteri Perindustrian Sebutkan Nilai Tambah Perekonomian yang Tinggi

Pada Jumat (28/6/2024), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meninjau perusahaan PT Evergen Resources yang berlokasi di Kendal, Jawa Tengah.

Hadir bersamanya adalah Staf Khusus Menteri Perindustrian Neil Iskandar Daulay, Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Staf Khusus Menteri Perindustrian Gatot Sudariyono, dan Founder sekaligus CEO PT Evergen Resources Siswanto Harjanto.

Dikutip dari kantor berita Antara, Evergen Resources mengolah mikroalga Haematococcus pluvialis yang menghasilkan astaxanthin atau zat yang berguna sebagai pelindung dari oksidasi poly unsaturated fatty acids (PUFA) yang dapat meningkatkan respons imun, dan menjaga dari efek negatif sinar ultraviolet.

Produk ini memiliki antioksidan tinggi yang bisa diaplikasikan untuk produk suplemen kesehatan, obat-obatan, kosmetik, makanan dan minuman, serta produk pakan ternak.

Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Elon Musk: Usia 12 Tahun Sudah Mulai Bisnis Perdana

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong pengembangan bioteknologi berbasis tumbuhan alga kecil (mikroalga) ini, sebagai produk yang bisa memberikan nilai tambah perekonomian yang tinggi, mengingat bahan baku mikroalga melimpah di Indonesia.

"Mikroalga sangat prospektif untuk dikembangkan di Tanah Air karena didukung kondisi lingkungan yang memadai," ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita.

Namun, tantangan dalam pengembangan bioteknologi berbasis mikroalga masih cukup besar. Misalnya biaya produksi dan penelitian yang tinggi, sehingga menyebabkan terbatasnya daya beli konsumen dan perluasan pasar.

Selain itu, produk ini rentan terkontaminasi dalam produksi, sehingga membutuhkan kontrol kualitas yang berlapis, serta pasar yang cukup kompetitif dengan pemain kunci perusahaan yang berasal dari negara-negara dengan teknologi maju.

"Karenanya dibutuhkan kolaborasi yang strategis antara pemerintah, institusi pendidikan, lembaga riset, dan industri dalam rangka percepatan pengembangan produk dan kebijakan penetrasi pasar,” tandas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca Juga: Mantan CEO Amazon Tanamkan Investasi Rp 11 T, Produsen EV Ini Abaikan Elon Musk

Selain mendorong pengembangan bioteknologi berbasis mikroalga, harapannya adalah perusahaan negeri kita mampu mengolah tumbuhan alga menjadi produk bahan bakar ramah lingkungan (biofuel).

“Untuk pengembangan menjadi biofuel, dibutuhkan dukungan dari industri penggunanya, misalnya Pertamina untuk penyediaan fasilitas produksi dan penyimpanan,” pungkas Menteri Perindustrian RI.

Editor: RR Ukirsari Manggalani

Tag:  #tinjau #perusahaan #inisiator #mikroalga #kendal #menteri #perindustrian #sebutkan #nilai #tambah #perekonomian #yang #tinggi

KOMENTAR