PTPP Targetkan Nilai Kontrak Baru Capai Rp 23,5 Triliun Tahun Depan
- PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) memasang target ambisius untuk kinerja tahun 2026.
Emiten konstruksi pelat merah ini membidik perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp 23,5 triliun.
Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, mengatakan proyeksi nilai kontrak baru tahun depan disusun dengan mempertimbangkan berbagai peluang proyek yang ada, termasuk kesinambungan proyek domestik maupun luar negeri.
konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PTPP, Kamis (17/12/2025).
Sejalan dengan target tersebut, perseroan tetap berfokus pada bisnis inti atau core business agar seluruh proyek dapat dijalankan secara optimal. Evaluasi juga dipastikan dilaksanakan secara menyeluruh.
“Untuk berapa nilai kontrak, update kontrak tahun depan kita proyeksikan sekitar Rp 23,5 triliun yang kita proyeksikan di tahun depan. Dan kembali lagi kita akan fokus tetap di core business kita supaya kita memang benar-benar menjalankan itu dengan baik, evaluasi dengan baik,” ujar Novel dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (17/12/2025).
Novel menuturkan, hingga akhir 2025 nilai kontrak perseroan masih sejalan dengan target yang telah ditetapkan.
Meski waktu yang tersisa tinggal beberapa hari, manajemen masih menunggu sejumlah pengumuman, khususnya terkait penetapan pemenang proyek lewat skema tender.
Di sisi lain, terdapat pula beberapa proyek yang mengalami pergeseran waktu pelaksanaan. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, capaian kontrak proyek PTPP pada 2025 diperkirakan berada sedikit di bawah target, yakni di kisaran 90 hingga 92 persen dari rencana awal, dan diharapkan tetap dapat dicapai hingga akhir tahun.
“Sampai dengan akhir tahun, walaupun tinggal beberapa hari, tapi memang ada yang sedang menunggu pengumuman untuk keputusan pemenang. Ada yang memang bergeser, kalau kami perkirakan sedikit di bawah target 2025, ya mungkin pencapaian kami perkiraannya sekitar 90 sampai 92 persen dari rencana,” paparnya.
Pelabuhan Patimban Tahap I-2 Paket 6 di Subang, Jawa Barat yang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PTPP.Lebih lanjut, untuk proyek luar negeri, PTPP saat ini masih menjalankan pekerjaan pembangunan jalur kereta api di Filipina.
Proyek tersebut masih berlangsung karena memiliki jangka waktu kontrak yang cukup panjang, diperkirakan hingga lima tahun ke depan.
Pekerjaan yang berlokasi di Manila tersebut tetap menjadi bagian dari portofolio proyek luar negeri PTPP dan terus dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan kontrak.
Sementara di dalam negeri, PTPP baru saja melakukan penandatanganan kontrak proyek Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Bengkulu.
Penandatanganan kontrak dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis selaku pemilik pekerjaan.
Proyek ini menjadi bagian dari dukungan PTPP terhadap misi pemerintah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas, sekaligus mengurangi kesenjangan layanan publik antar wilayah.
Proyek Pembangunan Sekolah Rakyat Bengkulu memiliki nilai kontrak sebesar Rp 501,99 miliar, termasuk pajak pertambahan nilai (PPN), dan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025-2026.
Adapun masa pelaksanaan proyek ditetapkan selama 240 hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang kemudian dilanjutkan dengan masa pemeliharaan selama 180 hari kalender.
Pembangunan sekolah dilakukan di dua lokasi strategis, yakni Kelurahan Sukarami, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu, serta Desa Cucupan, Kecamatan Tetap, Kabupaten Kaur.
Pemilihan lokasi ini bertujuan menjangkau lebih banyak masyarakat, baik di wilayah perkotaan maupun pesisir selatan Provinsi Bengkulu.
Tag: #ptpp #targetkan #nilai #kontrak #baru #capai #triliun #tahun #depan