Mantri BRI Dipuji Menteri UMKM Saat Kena Sidak KUR UMKM
Menteri UMKM Maman Abdurrahman memuji Mantri BRI di Semarang yang menjelaskan soal KUR UMKM tanpa agunan. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]
02:36
27 November 2025

Mantri BRI Dipuji Menteri UMKM Saat Kena Sidak KUR UMKM

Baca 10 detik
  • Menteri UMKM Maman Abdurrahman memuji staf marketing BRI karena penjelasan KUR yang informatif saat sidak di Semarang.
  • Mantri BRI mengonfirmasi KUR di bawah Rp100 juta tidak memerlukan agunan, hanya syarat usaha dan BI Checking.
  • BRI telah menyalurkan KUR Rp147,2 triliun hingga Oktober 2025, memenuhi 83,2% dari total alokasi Rp177 triliun.

Staf marketing BRI dipuji Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat disidak terkait Kredit Usaha Rakyat atau KUR pada pekan ini.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Mantri BRI - sebutan untuk tenaga marketing BRI - menjelaskan dengan tepat dan informatif tentang kebijakan pemberian KUR untuk UMKM.

Awalnya Menteri Maman mendatangi sebuah Bank BRI di Semarang, Jawa Tengah. Ia kemudian menemui seorang Mantri BRI dan bertanya tentang prosedur pengajuan KUR untuk UMKM.

"Misalnya saya mau mengajukan KUR. Saya mau pinjam duit Rp 50 juta. Apa saja syaratnya?" tanya Maman.

Mantri BRI kemudian menjawab bahwa syarat yang diperlukan hanya dua. Yakni yang meminjam memiliki usaha dan harus melewati proses BI Checking.

"Kita anggap dua-duanya (syarat) sudah lulus. Lalu apa selanjutnya," cecar Maman.

Sang Mantri BRI menjelaskan, bahwa tahap selanjutnya adalah survei ke bisnis atau usaha calon nasabah.

Setelah survei dilakukan, maka pihak BRI akan melakukan perhitungan terkait skala serta kapasitas usaha calon nasabah. Hal ini penting untuk menentukan berapa lama jangka waktu pengembalian pinjaman dari calon nasabah kelak.

"Sehingga nanti saat melakukan pembayaran, calon nasabah tidak kesusahan," jelas Mantri BRI dengan sabar.

Menteri Maman kemudian mengajukan pertanyaan pamungkas.

"Saya mau tanya lagi, Mas. Masalah agunan, bagaimana?" tukas Maman.

"Enggak pakai agunan, Pak," jawab Mantri BRI.

Saat Menteri UMKM meneruskan dan mengatakan ia masih sering menerima laporan bahwa ada UMKM yang dimintai agunan saat mengajukan KUR di bawah Rp 100 juta, pihak BRI mengatakan pihaknya tidak pernah meminta agunan pada calon nasabah dengan klasifikasi seperti itu.

"Yang tidak dimintai agunan yang meminjam dari angka berapa?" lanjut Maman.

"Satu sampai 100 juta," jawab Mantri BRI.

Belum berhenti, Menteri Maman kemudian bertanya lagi tentang kuota KUR. Mantri BRI menjawab bahwa pihaknya memang memiliki kuota, tapi jika habis kuota tambahan masih bisa disediakan untuk UMKM.

"Nah ini enak, ini jelas informasinya," puji Menteri Maman.

Selanjutnya Maman mensosialisasikan kebijakan baru pemerintah terkait KUR yang berlaku mulai 1 Januari 2026. Dengan kebijakan itu, debitur bisa mengajukan pinjaman berkali-kali tanpa batasan jumlah pengajuan atau kuota dan dengan bunga flat 6 persen.

Kebijakan itu diharapkan akan semakin memperkuat dan mendorong bisnis UMKM agar semakin bertumbuh besar.

Adapun BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp147,2 triliun kepada 3,2 juta debitur hingga Oktober 2025. Angka ini setara dengan 83,2 persen dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 sebesar Rp177 triliun.

BRI mengatakan realisasi penyaluran ini meningkat dari alokasi awal sebesar Rp175 triliun seiring tingginya permintaan pembiayaan produktif dari pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia.

Untuk diketahui, kuota KUR BRI tahun 2025 tersebut terdiri atas Rp160 triliun untuk KUR Mikro (pinjaman di bawah Rp100 juta) dan Rp17 triliun untuk KUR Kecil (pinjaman Rp100 juta hingga Rp500 juta).

Editor: Liberty Jemadu

Tag:  #mantri #dipuji #menteri #umkm #saat #kena #sidak #umkm

KOMENTAR