Defisit Neraca Pembayaran RI Berkurang Jadi 6,5 Miliar Dollar AS Per Kuartal III 2025
Logo Bank Indonesia (BI) Jakarta. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan redenominasi rupiah tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Seluruh prosesnya diperkirakan membutuhkan lima hingga enam tahun sejak regulasi diterbitkan.(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/rwa/am.)
15:40
21 November 2025

Defisit Neraca Pembayaran RI Berkurang Jadi 6,5 Miliar Dollar AS Per Kuartal III 2025

- Bank Indonesia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit sebesar 6,4 miliar dollar AS pada Kuartal III 2025.

Defisit NPI bertambah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mengalami defisit 600 juta dollar AS dan lebih rendah dari Kuartal II 2025 yang mengalami defisit 6,7 miliar dollar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan defisit ini terjadi karena transaksi modal dan finansial mencatatkan angka negatif, meskipun transaksi berjalan mengalami surplus.

"Transaksi berjalan mencatat surplus ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas. Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat defisit seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi," sebut dia dalam keterangan dikutip Jumat (21/11/2025).

Cadangan devisa per akhir September 2025 tetap tinggi di angka 148,7 miliar dollar AS. Jumlah ini turun dari posisi Juni 2024 yang sebesar 152,6 miliar dollar AS.

Cadangan tersebut cukup untuk membiayai impor selama 6 bulan dan membayar utang luar negeri pemerintah. Angka ini juga lebih tinggi dari standar kecukupan internasional.

Transaksi berjalan pada Kuartal III 2025 tercatat surplus 4 miliar dollar AS. Berbalik posisi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mengalami defisit 2,7 miliar dollar AS.

Surplus neraca perdagangan barang meningkat, disumbang terutama oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas. Ekspor nonmigas tetap surplus seiring perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas.

Transaksi modal dan finansial mencatat defisit sebesar 8,1 miliar dollar AS. Meski begitu BI menilai kinerjanya tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.

Investasi langsung masih mencatatkan surplus yang mencerminkan terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik.

Investasi portofolio mencatat defisit terutama didorong oleh aliran keluar modal asing dalam bentuk surat utang. Selain itu, investasi lainnya juga mencatat defisit dipengaruhi terutama oleh kenaikan pembayaran pinjaman sektor swasta.

Bank Indonesia akan terus mencermati perkembangan ekonomi global yang bisa memengaruhi prospek NPI.

BI juga akan memperkuat bauran kebijakan, bekerja sama dengan pemerintah dan otoritas terkait demi menjaga ketahanan sektor eksternal.

Tag:  #defisit #neraca #pembayaran #berkurang #jadi #miliar #dollar #kuartal #2025

KOMENTAR