BSN Resmi Terima Spin Off UUS BTN, Siap Kejar Aset Rp 100 Triliun
Setelah resmi menerima limpahan aset dan liability Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, Bank Syariah Nasional (BSN) menyatakan kesiapannya untuk menjadi katalitas penguat pangsa pasar syariah di Indonesia.
BSN pasca spin off beraset sekitar Rp 71 triliun siap mengejar pertumbuhan aset perseroan diatas Rp 100 triliun pada dua tahun ke depan.
Kesiapan BSN yang saat ini masuk dalam kelompok bank syariah dengan aset terbesar kedua di Indonesia disampaikan pada RUPSLB BSN yang diselenggarakan di Jakarta, Rabu (19/11/2025).
Setelah mengantongi izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bank Syariah Nasional (BSN) pada Kamis (2/10/2025), resmi diluncurkan.
RUPSLB yang dipimpin oleh Komisaris Utama merangkap sebagai komisaris independent BSN Bahrullah Akbar didampingi oleh jajaran komisaris, Direktur Utama BSN Alex Sofjan Noor, Wakil Direktur Utama BSN Arga M Nugraha beserta jajaran Direksi BSN lainnya menyetujui 4 mata acara yang menjadi agenda dalam RUPSLB tersebut.
Adapun mata acara yang disetujui dalam RUPSLB BSN pada 19 November 2025 adalah Persetujuan penerimaan atas pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kepada BSN dan Persetujuan atas penambahan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor serta perubahan anggaran dasar perseroan.
Arga M Nugraha, Wakil Direktur Utama BSN mengatakan RUPSLB menyetujui penerimaan pengalihan hak dan kewajiban UUS BTN untuk dicatatkan sebagai penambahan modal disetor dan ditempatkan pada perseroan.
Seluruh hak, kewajiban dan tanggung jawab terkait UUS BTN beralih ke perseroan dan berlaku efektif pada tanggal efektif pemisahan.
Arga memastikan seluruh rangkaian pemisahan hak dan kewajiban UUS BTN dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan serta Good Corporate Governance.
"Kita memastikan proses pemisahan ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dan akan tetap GCG" kata Arga.
Ilustrasi
Selain itu RUPSLB BSN juga menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan yang berisi pemberhentian dengan hormat Misbahul Ulum dan Syarif Hidayatullah sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah.
RUPSLB juga mengangkat Dewan Pengawas Syariah BSN yang baru yang terdiri dari Muhammad Faiz sebagai Ketua Dewan Pengawas Syariah, Mohammad Bagus Teguh Perwira dan Misbahul Ulum sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer Banking BTN Hirwandi Gafar selaku Kuasa Pemegang Saham Pengendali BSN menyampaikan apresiasi kepada jajaran serta seluruh insan BSN juga Unit Usaha Syariah BTN yang selama ini telah menunjukkan dedikasi, komitmen, dan kinerja yang konsisten.
Seperti diketahui, perjalanan UUS BTN hingga menjadi entitas baru BSN dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang sangat kuat.
Aset UUS BTN telah mencapai Rp 60,56 triliun pada Desember 2024 dan meningkat menjadi Rp 68,36 triliun pada September 2025.
"Pertumbuhan aset yang solid ini menegaskan bahwa UUS BTN memiliki fundamental bisnis yang kuat untuk melangkah ke fase berikutnya," jelas Hirwandi.
"Sejalan dengan UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan serta POJK No. 12 Tahun 2023, pemisahan UUS BTN menjadi Bank Umum Syariah bukan hanya kewajiban regulasi, tetapi juga sebuah momentum strategis," imbuh dia.
Hirwandi menyatakan, dengan aset yang telah melebihi persyaratan minimum dan dukungan kajian konsultan independen, BTN memilih untuk melakukan spin-off UUS BTN ke dalam entitas Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai anak usaha BTN.
Kini dengan aset Rp 69 triliun per November 2025 dan meningkat menjadi Rp 71,3 triliun setelah finalisasi pelimpahan aset yang ditetapkan dalam RUPSLB BSN pada 19 November 2025 ini, Hirwandi optimistis target BSN untuk memiliki aset di atas Rp 100 triliun akan tercapai hanya dalam kurun waktu dua tahun setelah beroperasi.
Ilustrasi bank.
"Sebagai induk, BTN memiliki posisi kuat untuk mendukung penguatan BSN. Sinergi BTN dan BSN akan menciptakan pertumbuhan berimbang antara bisnis konvensional dan syariah," sebut dia.
"Sekaligus memperkuat citra BTN sebagai grup perbankan nasional yang inklusif, inovatif, dan berorientasi pada perbankan berkelanjutan (sustainability banking)," imbuhnya.
Susunan pengurus BSN
Berikut adalah susunan dewan komisaris dan direksi BSN setelah RUPSLB.
Komisaris
- Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Bahrullah Akbar
- Komisaris Independen : Ilham Nurhidayatuloh
- Komisaris Independen : Lukman Khakim
- Komisaris : Machhendra Setyo Atmaja
- Komisaris : Hilman Latief
Direksi
- Direktur Utama : Alex Sofjan Noor
- Wakil Direktur Utama : Arga M. Nugraha
- Direktur Finance, Strategy & Treasury : Abdul Firman
- Direktur Consumer Banking : Mochamad Yut Penta
- Direktur Risk Management : Beki Kanuwa
- Direktur Network & Retail Funding : Ari Kurniaman
- Direktur Human Capital & Compliance : Anton Rijanto
Dewan Pengawas Syariah
- Ketua Dewan Pengawas Syariah : Misbahul Ulum
- Anggota Dewan Pengawas Syariah : Bapak Syarif Hidayatullah