Prediksi BI Pangkas Suku Bunga, Analis Proyeksi IHSG Tembus 8.500 Pekan Ini
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).(Freepik)
11:44
17 November 2025

Prediksi BI Pangkas Suku Bunga, Analis Proyeksi IHSG Tembus 8.500 Pekan Ini

- PT Indo Premier Sekuritas memproyeksikan pelaku pasar akan kembali memburu saham-saham sensitif suku bunga pada pekan ini, terutama pada sektor perbankan, infrastruktur, dan properti.

Proyeksi ini muncul setelah sektor infrastruktur dan properti menjadi penopang utama penguatan IHSG pekan lalu, masing-masing naik 6,92 persen dan 5,35 persen.

“Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Indonesia berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan pada 19 November mendatang,” ujar Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus, dalam analisanya, Senin (17/11/2025).

Sepanjang pekan lalu, IHSG sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di 8.478, sebelum akhirnya melemah dan ditutup di level 8.370.

Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 332 miliar.

Tercatat enam sektor menguat, sementara sektor lainnya melemah terbatas, dengan infrastruktur dan properti menjadi motor penggerak utama indeks.

Indri menjelaskan pergerakan IHSG pada periode 10-14 November 2025 dipengaruhi beberapa sentimen eksternal.

Di antaranya, pelemahan di Bursa Wall Street akibat koreksi saham teknologi dan AI yang dinilai sudah berada pada valuasi tinggi.

Selain itu, berakhirnya government shutdown di Amerika Serikat membuat rilis data ekonomi kembali normal, sementara komentar hawkish dari The Fed menahan ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Untuk pekan ini, Indri meyakini pelaku pasar akan berspekulasi dengan mengincar sektor-sektor sensitif suku bunga seperti perbankan, infrastruktur, dan properti.

Ia menilai pelaku pasar juga berpotensi memanfaatkan momentum dari aksi korporasi sejumlah emiten.

Ia menilai IHSG akan bergerak bervariatif namun cenderung menguat dalam rentang support 8.325 hingga resistance 8.500.

Penguatan IHSG pekan ini didorong sejumlah sentimen data yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, seperti FOMC Minutes The Fed (19/11/2025), S&P Global Composite PMI Flash AS untuk November (21/11/2025) yang diperkirakan turun tipis ke 53,8 dari 54,6, serta serangkaian data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis pada 20 November.

Selain itu, investor menantikan keputusan suku bunga Bank Indonesia pada 19 November, yang diproyeksikan turun sebesar 25 basis poin.

Merespons dinamika pasar ini, IPOT merekomendasikan strategi investasi pada saham-saham sensitif suku bunga dan aksi korporasi dengan booster modal serta instrumen obligasi.

1. Buy BRPT (Current Price: 3.780, Entry: 3.780, Target Price: 4.250 (+12,4 persen), Stop Loss: < 3.610 (-4,5 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,8). Saat ini, BRPT masih mampu bertahan di atas garis EMA 5 dan dalam sepekan, asing telah mengoleksi BRPT sebesar 56,4 miliar.

2. Buy CPIN (Current Price: 1.005, Entry: 1.005, Target Price: 1.100 (+9,5 persen), Stop Loss: < 970 (-3,5 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,7). Emiten ini terkerek sentimen positif dari Danantara yang menggelontorkan investasi senilai Rp20 triliun untuk proyek peternakan ayam dan telur, dan CPIN sendiri saat ini positif reversal trend diiringi dengan volume spike sehingga layak untuk dibeli.

3. Buy on Pullback INET (Current Price: 510, Entry: 494-500, Target Price: 535 (+8,3 persen), Stop Loss: < 478 (-3,2 persen) dan Risk to Reward Ratio = 1:2,6). Emiten ini menarik karena proses akuisisi INET dengan PADA masih terus berlanjut dan candlestick-nya membentuk marubozu dengan volume tinggi.

4. Buy Obligasi FR0100. Dengan adanya proyeksi pemangkasan suku bunga, harga obligasi berkesempatan mengalami kenaikan harga dan IPOT menilai kondisi saat ini harga obligasi sudah priced in. Oleh sebab itu, IPOT merekomendasikan obligasi pemerintah seri FR0100 untuk dikoleksi, mengingat harganya yang masih menarik dibandingkan seri bertenor 10 tahun lainnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Semua rekomendasi dan analisis saham berasal dari analis sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Pastikan untuk melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Tag:  #prediksi #pangkas #suku #bunga #analis #proyeksi #ihsg #tembus #8500 #pekan

KOMENTAR