Pemerintah Siapkan Strategi Dongkrak Daya Beli Kelas Menengah Tahun Depan
Ilustrasi ekonomi Indonesia. Investor menanti arah kebijakan suku bunga lanjutan The Fed dan Bank Indonesia.(canva.com)
19:40
13 November 2025

Pemerintah Siapkan Strategi Dongkrak Daya Beli Kelas Menengah Tahun Depan

– Tenaga Ahli Utama Dewan Ekonomi Nasional Luthfi Ridho menyebut pemerintah akan fokus meningkatkan daya beli kelas menengah tahun depan.

Ia menilai potensi pertumbuhan ekonomi masih bisa dimaksimalkan. Karena itu, dua kebijakan besar akan menjadi prioritas, yaitu penyesuaian formula Upah Minimum Provinsi (UMP) yang lebih seimbang dan penyempurnaan aturan investasi, termasuk soal tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).

“Tren konsumsi rumah tangga turun, dan ini yang ingin kami balikkan. Kelas menengah harus percaya diri atas peluang pendapatan ke depan,” kata Luthfi dalam acara Policy Dialogue di Jakarta, Kamis (13/11/2025).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2025 sebesar 5,04 persen secara tahunan. Angka itu dinilai cukup baik di tengah pelemahan global.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede menilai capaian tersebut sesuai ekspektasi dan membuka ruang optimistis untuk tahun depan, terutama jika konsumsi kelas menengah bisa pulih.

“Pertumbuhan tahun depan berpeluang lebih baik dari tahun ini. Kuncinya ada pada sinergitas kebijakan internal, yakni fiskal, moneter, dan sektor riil, sembari memberi ‘vitamin C’, yaitu confidence. Demand dan suplai harus dijaga bersama,” ujar Josua.

BPS mencatat, laju pertumbuhan ekonomi kuartal III sedikit melambat dibanding kuartal II yang mencapai 5,12 persen. Namun secara tahunan, capaian itu lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI) Sunarsip menilai, pertumbuhan 5,04 persen sudah optimal mengingat kondisi sosial dan politik pada Juli–September yang membuat aktivitas dunia usaha dan konsumsi rumah tangga stagnan.

“Angka 5,04 persen ini bagus, optimal menurut saya, karena situasinya waktu Juli–September memang tidak mendukung. Dunia usaha tidak bergerak, konsumsi rumah tangga pun stagnan. Tanpa konsumsi pemerintah, pertumbuhannya bisa lebih rendah lagi,” ujar Sunarsip.

Ia menyarankan pemerintah lebih fokus memperkuat sisi suplai untuk menciptakan lapangan kerja dan memperlancar pembiayaan.

“Sentuhlah sektor riil, hilangkan bottleneck pembiayaan. Kalau ini disentuh, tanpa insentif fiskal pun kita bisa tumbuh lebih dari 5 persen tahun depan,” ucapnya.

Tag:  #pemerintah #siapkan #strategi #dongkrak #daya #beli #kelas #menengah #tahun #depan

KOMENTAR