Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04 Persen pada Kuartal III 2025, Intip Perbandingannya dengan Negara-negara Tetangga
Deputi bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud di kantornya, Selasa (5/8). (YouTube BPS)
21:09
5 November 2025

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04 Persen pada Kuartal III 2025, Intip Perbandingannya dengan Negara-negara Tetangga

 - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Indonesia kembali menunjukkan ketahanan ekonominya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan (Year-on-Year/YoY) pada kuartal III 2025.

Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 4,95 persen. Capaian ini menegaskan bahwa fundamental ekonomi nasional masih kuat di tengah gejolak global.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangga, kinerja ekonomi Indonesia tetap kompetitif. Vietnam mencatat pertumbuhan 8,2 persen, Malaysia 5,2 persen, Tiongkok 4,8 persen, dan Singapura 2,9 persen. Dengan demikian, posisi Indonesia tetap berada dalam jalur positif dan termasuk negara dengan pertumbuhan stabil di kawasan Asia Tenggara.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyebutkan, salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi pada periode ini adalah konsumsi masyarakat yang tetap terjaga. Hal tersebut didukung oleh kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi.

"Serta terus tumbuhnya beberapa indikator, seperti transaksi online dari e-retail dan marketplace dan nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit," kata Edy di Jakarta, Rabu (5/11).

Dia menuturkan, aktivitas ekonomi masyarakat semakin bergairah di berbagai sektor. Sektor pariwisata turut memberi andil signifikan.

BPS mencatat, jumlah perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal III 2025 meningkat 21,84 persen YoY. Aktivitas transportasi juga menunjukkan kenaikan, terutama pada moda angkutan rel dan laut.

Dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa tumbuh 9,91 persen, dipacu oleh meningkatnya permintaan terhadap komoditas nonmigas seperti lemak dan minyak hewan/nabati, besi baja, dan mesin serta peralatan listrik.

"Investasi, yang tecermin dalam Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), tumbuh 5,04 persen, sementara konsumsi pemerintah meningkat 5,49 persen. Peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara juga memperkuat ekspor jasa yang ikut menopang pertumbuhan," lanjutnya.

Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan menjadi penopang terbesar dengan pertumbuhan 5,54 persen. Industri makanan dan minuman, logam dasar, serta kimia dan farmasi serta obat tradisional menopang pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan sektor industri pengolahan utamanya ditopang oleh meningkatnya permintaan domestik dan ekspor," jelas Edy.

Sektor perdagangan besar dan eceran tumbuh 5,49 persen seiring meningkatnya distribusi produk pertanian dan hasil industri pengolahan. Selain itu, sektor informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,65 persen, didorong oleh lonjakan lalu lintas data serta meningkatnya transaksi digital.

Sementara itu, sektor pertanian juga tumbuh positif 4,93 persen karena naiknya permintaan domestik. Kondisi ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di berbagai sektor mulai merata, tidak hanya bertumpu pada industri dan perdagangan.

Secara spasial, seluruh wilayah Indonesia mencatat pertumbuhan positif. Pulau Jawa tumbuh 5,17 persen, masih menjadi kontributor terbesar terhadap PDB nasional. Sulawesi tumbuh 5,84 persen, tertinggi di antara wilayah lain.

"Sementara itu, Maluku dan Papua tetap tumbuh positif sebesar 2,68 persen meskipun melambat dibanding periode sebelumnya," imbuhnya.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #ekonomi #indonesia #tumbuh #persen #pada #kuartal #2025 #intip #perbandingannya #dengan #negara #negara #tetangga

KOMENTAR