Di G20, RI Dorong Ekonomi Perempuan Jadi Motor Pertumbuhan
– Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat pemberdayaan ekonomi perempuan dan memperkuat kesetaraan gender global.
Ini dilakukan melalui partisipasi aktif dalam rangkaian pertemuan G20 Empowerment of Women Working Group (EWWG) dan G20 EMPOWER Alliance di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 27–31 Oktober 2025 lalu.
Dalam semangat sinergi antara sektor publik dan swasta, turut hadir Rinawati Prihatiningsih, Co-Owner & President Commissioner PT INFINITIE Berkah Energi, yang juga menjadi Wakil Ketua Umum IWAPI dan Perwakilan G20 EMPOWER Indonesia.
Ilustrasi kesetaraan gender.
Rina berpartisipasi dalam diskusi bersama delegasi dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Inggris untuk membahas peran sektor swasta dalam memperkuat ekosistem pemberdayaan perempuan.
“Agenda pemberdayaan perempuan terlalu penting untuk berhenti. Indonesia percaya pada kesinambungan, kolaborasi, dan bukti nyata. Kita bergerak dengan strategi dan integritas membangun sekutu, bukan jarak agar kemajuan perempuan menjadi kemenangan bersama,”
ujar Rina dalam keterangan resminya, Rabu (5/11/2025).
Tegaskan kepemimpinan global dan kolaborasi publik–swasta
Indonesia menyampaikan apresiasi kepada Chair G20 EMPOWER, Nhlanhla Mjoli-Mncube, dan Co-Chair Florence Musundwa, atas kepemimpinan visioner yang menghidupkan kembali energi kolektif aliansi dan menjaga kesinambungan agenda global.
Presidensi Afrika Selatan juga menekankan pentingnya pendekatan positive masculinity, yaitu pelibatan laki-laki sebagai mitra strategis dalam mendorong kesetaraan gender.
Pendekatan ini sejalan dengan nilai gotong royong yang menjadi karakter khas Indonesia.
Ilustrasi kesetaraan gender.
“Ketika perempuan dan laki-laki bergerak bersama, perubahan terjadi lebih cepat dan lebih berkelanjutan,” kata Rina.
Dorong keberlanjutan agenda G20 EMPOWER
Indonesia menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan program G20 EMPOWER agar kemajuan perempuan tidak mengalami kemunduran.
Setelah sempat terhenti pada 2024, Indonesia mendorong mekanisme agar tidak ada lagi jeda dalam komitmen global untuk pemberdayaan perempuan.
“Jeda pada 2024 mengingatkan kita bahwa momentum adalah aset. Indonesia mengapresiasi Afrika Selatan yang kembali menyalakan energi kolektif ini,” ujar Rina.
Indonesia juga mengusulkan agar kemitraan publik–swasta dalam G20 EMPOWER menjadi mekanisme permanen hingga 2030 dan seterusnya.
Tiga program prioritas Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif antara lain sebagai berikut.
- WE Finance Code: memperluas akses pembiayaan bagi perempuan pengusaha
- G20 EMPOWER Gender Dashboard: memperkuat akuntabilitas berbasis data
- Pengarusutamaan care economy sebagai pilar ekonomi dan sosial.
Selain itu, Indonesia juga menekankan pentingnya peningkatan kepemimpinan perempuan di sektor masa depan, termasuk energi bersih, digital, logistik, rantai pasok, ekonomi hijau, dan UMKM.
Tantangan global dan seruan aksi
Menurut Global Gender Gap Report 2024, dunia baru mencapai 68,5 persen kesetaraan gender dan diperkirakan masih memerlukan 134 tahun untuk menutup kesenjangan tersebut sepenuhnya.
“Kita tidak bisa menunggu 134 tahun. Perempuan harus menjadi bagian dari ekonomi masa depan, bukan nanti, tetapi sekarang. Ketika perempuan maju, bangsa ikut maju. Indonesia hadir bukan hanya sebagai peserta, tetapi sebagai mitra global,” tutur Rina.