Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
ESDM prediksi volume ekspor batu bara turun 20-30 juta ton.
-
Penurunan ekspor disebabkan permintaan Tiongkok yang sedang menurun.
-
Filipina kini menjadi andalan dan backbone baru ekspor batu bara Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi kinerja ekspor batu bara akan alami penurunan hingga akhir tahun 2025. Diproyeksikan, volume ekspor turun hingga 20-30 juta ton.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba Kementerian ESDM, Surya Herjuna, menyebut penurunan ekspor batu bara ini bukan karena nggak laku, tetapi memang permintaannya yang tengah turun.
Terutama, penurunan permintaan dari China, sedangkan negara lain seperti India masih stabil.
PerbesarIlustrasi ekspor batu bara menurun. [Ist]"Tapi turunnya itu kan bukan karena batu bara kita enggak laku. Memang, ekonomi kan lagi agak turun, China dan India juga turun," ujarnya di Coalindo Coal Conference, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Adapun, Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, total ekspor batu bara Indonesia pada tahun 2024 mencapai 555 juta ton. Jumlah itu setara 35 persen dari konsumsi batu bara dunia.
"Sekarang ya di angka 500-an. Dengan produksi sudah diangka 585 (juta ton) sampai September 2025," kata Surya.
Menurut Surya, Indonesia kini mulai kebanjiran pesanan ekspor batu bara dari negara tetangga, Filipina. Bahkan, ke depan bakal jadi andalan Indonesia untuk ekspor batu bara.
"Kalau data kita sih yang mulai agak naik Filipina ya. Filipina sekarang menjadi backbone juga untuk ekspor batubara kita. Artinya ya ada pasar baru lah selain di China sama India," pungkasnya.
Tag: #ekspor #batu #bara #diproyeksi #turun #esdm #bukan #nggak #laku