Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026, Hana Bank Soroti Peluang di Tengah Ketidakpastian
IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia 2025 akan tumbuh di bawah 5 persen. Sementara per kuartal II-2025, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi RI 5,12 persen. (SHUTTERSTOCK/NUMBER1411)
18:32
5 November 2025

Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026, Hana Bank Soroti Peluang di Tengah Ketidakpastian

Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 dinilai tetap solid di tengah ketidakpastian global.

Optimisme ini mengemuka dalam gelaran Hana Bank Economic Outlook 2026 bertema Indonesia in A Shifting World: Geopolitical, Capital Market, and the Global Economy 2026 yang diselenggarakan PT Bank KEB Hana Indonesia.

Direktur Utama Hana Bank Ko Yung Ryul menyampaikan bahwa tahun 2026 diperkirakan akan diwarnai oleh berbagai dinamika ekonomi global, mulai dari penurunan suku bunga di negara-negara besar hingga volatilitas nilai tukar dan ketidakpastian geopolitik.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.THINKSTOCKS Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

“Kami berharap seminar ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para nasabah dalam memahami prospek ekonomi tahun 2026 dan merumuskan strategi bisnis di Indonesia. Hana Bank terus berkomitmen menjadi mitra yang terpercaya, memberikan dukungan yang optimal, tumbuh bersama nasabah, dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” ujar Ko dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025).

Pasar modal tumbuh positif

Salah satu indikator optimisme ekonomi terlihat dari pasar modal Indonesia.

Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, hingga 24 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat telah tumbuh 16,83 persen secara year-to-date, dengan rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 16,46 triliun dan 232.000 investor aktif harian.

“Pertumbuhan IHSG tersebut merupakan yang tertinggi kedua di Asia Tenggara,” kata Iman.

Iman menambahkan, kepemilikan institusi domestik juga menunjukkan peningkatan sejak awal tahun 2025, sementara investor ritel masih mendominasi aktivitas perdagangan.

Ilustrasi saham. SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham.

Ia memperkirakan menjelang akhir tahun akan terjadi pemulihan sentimen pasar domestik seiring ekspektasi penurunan suku bunga.

Optimisme di pasar modal ini, menurut Iman, menjadi sinyal positif terhadap stabilitas ekonomi nasional serta daya tarik Indonesia bagi investor, baik domestik maupun asing.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melampaui 5 persen pada akhir 2025, dengan asumsi belanja pemerintah mampu direalisasikan secara optimal.

“Kunci utamanya adalah realisasi belanja pemerintah pada kuartal IV 2025 yang mencakup bantuan pangan, padat karya, insentif PPh 21, dan diskon tarif transportasi selama liburan akhir tahun,” ujar Yunarto.

Ia juga menilai, tren perdagangan umum dan neraca perdagangan yang masih positif akan menjadi faktor pendukung utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional menjelang 2026.

“Jika tren ini dapat dipertahankan, maka momentum pemulihan ekonomi Indonesia akan semakin kuat memasuki tahun depan,” tambahnya.

Selain faktor domestik, dinamika eksternal juga menjadi perhatian. Kim Young Jun dari Hana Institute of Finance menyatakan, penurunan suku bunga di sejumlah negara maju dan pergeseran arus modal internasional akan menciptakan peluang bagi negara berkembang seperti Indonesia.

Namun, volatilitas nilai tukar dan risiko geopolitik tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia pada kuartal III 2025 tumbuh sebesar 5,04 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY).

Deputi Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menyebutkan bahwa secara kuartalan pertumbuhan ekonomi kuartal III tercatat lebih rendah dibandingkan kuartal II 2025 yang tumbuh sebesar 5,12 persen.

Tag:  #optimisme #pertumbuhan #ekonomi #indonesia #2026 #hana #bank #soroti #peluang #tengah #ketidakpastian

KOMENTAR