Teka Teki Kedatangan Jonan Ke Istana, Bantah Bahas Woosh
- Kemunculan Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) 2009-2014, Ignasius Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (3/11/2025) mengundang tanda tanya.
Datang dengan tas jinjing dan pakaian lengkap, Jonan mengaku diundang Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya untuk menghadap Presiden Prabowo Subianto.
Sebelum bertemu presiden, sosok yang dianggap berjasa dalam transformasi Kereta Api Indonesia itu mengaku tidak tahu apa yang akan dibicarakan presiden.
Selebihnya, ia menolak memberi komentar terkait sengkarut Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Woosh.
"Wih saya enggak komentari itu. Mungkin (bahas kereta cepat), saya sudah pensiun jadi nggak ngikutin. Saya nggak tahu," kata Jonan sembari meninggalkan wartawan.
Riwayat Jonan Menolak Woosh
Ingatan publik tentang Jonan memang lekat dengan Woosh. Bukan sebagai penggagas, melainkan sosok yang dengan tegas menolak megaproyek itu.
Sejak awal Jonan sudah tegas menolak pembangunan kereta cepat.
Saat didapuk sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) pada periode pertama Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), Jonan tegas melarang dana APBN digunakan untuk membiayai kereta cepat.
Ia bahkan menolak menerbitkan izin trase karena masalah konsesi. Permintaan pihak PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) agar konsesi KCJB 50 tahun sejak beroperasi dinilai melanggar aturan.
Seharusnya, konsesi dimulai sejak penandatanganan kontrak.
Jonan tetap teguh memegang Perpres Nomor 107 Tahun 2015 dan UU Nomor 23 Tahun 2007.
Catatan Harian KOMPAS edisi 1 Februari 2016, proyek itu sempat terkatung-katung lantaran Kementerian Perhubungan tidak mau menerbitkan izin trase.
Namun, belakangan konsesi KJB justru menjadi 80 tahun.
"Saya kira publik tidak pernah memahami UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan peraturan menteri yang mengikutinya. Kalau mereka tahu, mereka akan mengerti saya hanya menjalankan undang-undang," kata Jonan saat itu.
AHY Datang, Lapor Woosh
Beberapa waktu sebelum Jonan tiba, Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sudah tiba terlebih dahulu di istana.
Kepada awak media, AHY mengaku hendak melapor dan meminta arahan dari presiden terkait masalah kereta cepat.
"Mau melaporkan tentunya sekaligus meminta arahan-arahan dari beliau, dari Bapak Presiden tentang banyak. Termasuk kereta cepat," kata AHY, Senin
Pembicaraan yang dilakukan mencakup restrukturisasi utang proyek Woosh.
Iya, tentunya kita ingin mendapatkan sejumlah guidance (arahan) dari Bapak Presiden.
"Iya, tentunya kita ingin mendapatkan sejumlah guidance (arahan) dari Bapak Presiden. Ya tentu kita ingin melihat berbagai isu, ya, termasuk KCIC Jakarta-Bandung, ada permasalahan-permasalahan yang harus kita carikan solusinya juga dengan sejumlah opsi tentunya," ujar AHY.
2 Jam Pertemuan Jonan dan Prabowo
Setelah dua jam memasuki Istana, Jonan akhirnya keluar pada saat hari sudah petang. Ia pun mengakui pertemuan berlangsung sangat lama.
Meski demikian, Jonan membantah pertemuannya dengan Prabowo membahas kereta cepat.
“Enggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu," kata Jonan.
Ia berdalih, pertemuannya dengan Prabowo untuk berdiskusi seputar program pemerintahan saat ini.
Selain itu, pembicaraan juga meliputi diplomasi luar negeri presiden, pengembangan BUMN, hingga Makan Bergizi Gratis (MBG).
Saat kembali dikonfirmasi terkait Woosh, Jonan tetap tak mau berkomentar.
Menurutnya, Prabowo juga tidak menanyakan persoalan Woosh yang dibebani utang besar.
"Saya kira kalau, saya enggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau enggak tanya ke saya pandangannya apa segala, enggak. Saya enggak komentar soal yang begituan. Wong saya udah pensiun, enggak punya kewenangan kok. enggak, jangan. Enggak boleh," bantahnya lagi.
Pemerintah Akan Hadir Selesaikan Utang Woosh
Sementara itu, ditemui usai pertemuan AHY menyebut, pemerintah akan hadir untuk menyelesaikan polemik utang KCJB.
Arahan itu disampaikan Prabowo dalam rapat terbatas (Ratas).
“Kami membahas bagaimana kereta cepat yang selama ini juga atau beberapa waktu terakhir ini menjadi hangat diperbincangkan,” ujar AHY setelah pertemuan.
“Kita pastikan, tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa terkait dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, tentu negara, pemerintah akan hadir," lanjutnya.
AHY mengaku, sebelum menghadap Prabowo, ia sudah menggelar rapat koordinasi terbatas (Rakortas) lintas kementerian dan lembaga.
Rapat diikuti CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani dan jajarannya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, hingga pejabat Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan.
Rapat sepakat mencari solusi terbaik dan paling bisa dilakukan pemerintah.
“Semua ingin mengambil peran, mengambil bagian, mengambil bagian dari tanggung jawab untuk melakukan restrukturisasi keuangan kereta cepat Jakarta-Bandung," ucap AHY.
Berapa total Utang Woosh?
Diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Woosh membebani keuangan beberapa perusahaan BUMN.
Sebanyak empat BUMN tergabung dalam konsorsium PT KCIC dan terlibat dalam megaproyek itu.
Sejak digarap pada 2016, biaya proyek tersebut membengkak atau cost overrun sebesar 1,2 miliar dollar Amerika Serikat (AS), setara dengan Rp 18,02 triliun.
Belakangan, hasil audit Indonesia dan China mencatat total pembengkakan proyek itu menjadi 7,27 dollar AS atau Rp 108,14 triliun.
Tag: #teka #teki #kedatangan #jonan #istana #bantah #bahas #woosh