CIO Danantara Pandu Sjahrir Bantah Emiten TOBA Ikut Tender Proyek Waste-to-Energy
-
TOBA tidak ikuti tender proyek waste-to-energy Danantara.
-
TOBA fokus ekspansi bisnis pengelolaan limbah ke Asia Tenggara.
-
Akuisisi CORA Environment perkuat posisi TOBA di bisnis limbah.
Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Patria Sjahrir membantah bahwa PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) mengikuti proyek tender sampah jadi listrik atau waste-to-energy.
Menurut Pandu, manajemen TOBA sudah mengumumkan bahwa tidak berpatisipasi pada megaproyek yang dikelola oleh Danantara.
"Teman-teman Toba udah declare tidak bakal ikutan untuk proyek yang menyangkut WTE Danantara,” ujarnya saat ditemui di Wisma Danantara Jakarta, Senin (3/11).
PerbesarDanantara mengatakan proyek waste to energy - yang mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, akan diluncurkan pada akhir 2025. Foto: Antrean truk di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). [Antara/Fakhri Hermansyah].Sebelumnya, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) memastikan akan fokus memperluas bisnis pengelolaan limbah ke pasar internasional. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat transformasi menuju bisnis hijau dan energi bersih secara global.
Corporate Finance and Investor Relations PT TBS Energi Utama Tbk, Mirza Rinaldy Hippy, mengatakan pihaknya tengah memperluas peluang ekspansi di kawasan Asia Tenggara, ketimbang mengikuti tender proyek waste-to-energy (WTE) yang dijalankan PT Danantara Investment Management (Persero).
"Inisiasi bisnis waste management TBS telah dimulai sejak 2018. Kami melanjutkan ekspansi ke pasar Asia Tenggara pada 2023 melalui akuisisi Asia Medical Enviro Services (AMES), dan terakhir dengan mengakuisisi CORA Environment pada 2025,"ujar Mirza dalam paparan kinerja kuartal III-2025, Selasa (28/10).
Menurut Mirza, pengembangan bisnis pengelolaan limbah regional menjadi keunggulan kompetitif bagi TBS untuk membentuk platform pengolahan limbah di Asia Tenggara. Potensi bisnis limbah di kawasan tersebut dinilai sangat menarik, sehingga keterlibatan dalam proyek WTE Danantara saat ini belum menjadi prioritas.
Saat ini, TBS tengah menjajaki peluang investasi dan akuisisi bisnis hijau di negara-negara seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand.
"Selain akuisisi, kami juga aktif melakukan ekspansi organik melalui investasi belanja modal untuk menambah kapasitas pengelolaan dan fasilitas daur ulang di Singapura. Aspirasi menjadi pemain global ini menegaskan transformasi kami menjadi perusahaan yang sepenuhnya fokus pada bisnis hijau dan energi bersih di kancah internasional," kata Mirja,
CORA Environment, yang sebelumnya dikenal sebagai SembWaste dan Sembcorp Environment, kini menjadi anak usaha TOBA dan disiapkan sebagai pilar utama bisnis setelah perusahaan resmi keluar dari sektor batubara pada 2030. CORA merupakan perusahaan pengelolaan limbah dan ekonomi sirkular berbasis di Singapura dengan operasi di berbagai negara Asia Tenggara.
Sebelumnya, Danantara mengumumkan ada lebih dari 120 perusahaan yang berminat mengikuti tender proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL), dengan tahap awal mencakup 10 proyek di 10 kota di Indonesia. Namun, TBS menegaskan tidak terlibat dalam tender tersebut.
Pernyataan ini sekaligus meluruskan rumor yang menyebut TOBA akan diuntungkan dalam proyek Danantara, lantaran salah satu petinggi Danantara, Pandu Sjahrir, merupakan mantan Wakil Direktur Utama TOBA yang kini menjabat sebagai Chief Investment Officer (CIO) Danantara.
Tag: #danantara #pandu #sjahrir #bantah #emiten #toba #ikut #tender #proyek #waste #energy