Wall Street Cetak Rekor, Didorong Inflasi AS Lebih Rendah dan Laporan Keuangan Optimistis
Ilustrasi Wall Street, bursa saham AS New York Stock Exchange.(UNSPLASH/ADITYA VYAS)
16:24
25 Oktober 2025

Wall Street Cetak Rekor, Didorong Inflasi AS Lebih Rendah dan Laporan Keuangan Optimistis

Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) menguat pada Jumat (24/10/2025), menorehkan rekor penutupan tertinggi, setelah data inflasi menunjukkan kenaikan lebih rendah dari perkiraan. Indeks dolar AS relatif stabil.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,3 persen pada September, lebih rendah dari perkiraan 0,4 persen, setelah sebelumnya naik 0,4 persen pada Agustus.

Angka ini memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan pekan depan.

“Data inflasi hari ini menunjukkan kita tidak menghadapi krisis seperti 2022. Harga memang naik, tetapi dengan laju terkendali. Ini kabar baik jika Anda berharap The Fed akan terus memangkas suku bunga,” kata Callie Cox, Kepala Strategi Pasar di Ritholtz Wealth Management, Charlotte, Carolina Utara.

The Fed diperkirakan menurunkan suku bunga dua kali lagi tahun ini, termasuk pemangkasan seperempat poin persentase pada pertemuan 28-29 Oktober, menurut perhitungan LSEG menggunakan kontrak berjangka suku bunga.

Dolar Kanada hampir tidak bereaksi terhadap pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menghentikan semua negosiasi perdagangan dengan Kanada. Nilai tukar CAD relatif stabil terhadap dolar AS.

Sentimen positif juga datang dari laporan pendapatan perusahaan. Saham Ford Motor melonjak 12,2 persen setelah laba kuartal ketiganya melampaui ekspektasi. Para analis kini memperkirakan pertumbuhan laba S&P 500 kuartal ketiga sebesar 10,4 persen secara tahunan, naik dari perkiraan 8,8 persen di awal bulan, menurut LSEG.

Dow Jones Industrial Average naik 472,51 poin atau 1,01 persen menjadi 47.207,12. S&P 500 naik 53,25 poin atau 0,79 persen menjadi 6.791,69. Nasdaq Composite naik 263,07 poin atau 1,15 persen menjadi 23.204,87.

S&P 500 dan Nasdaq mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak Agustus, sementara Dow Jones menorehkan kenaikan Jumat-ke-Jumat terbesar sejak Juni. Lima dari “Magnificent Seven” — perusahaan AS pusat kecerdasan buatan, termasuk Apple dan Microsoft — dijadwalkan melaporkan pendapatan minggu depan.

Pasar global mengikuti tren positif. Indeks saham global MSCI naik 6,28 poin atau 0,63 persen menjadi 1.001,37, menembus rekor tertinggi 1.002,96. Saham Eropa juga ditutup pada level rekor, dengan indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,23 persen, terdorong data inflasi AS yang lebih rendah.

Indeks dolar AS turun tipis 0,02 persen menjadi 98,92. Euro menguat 0,1 persen menjadi $1,1629. Dolar menguat 0,14 persen terhadap yen Jepang menjadi 152,8.

Aktivitas bisnis zona euro tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada Oktober, memicu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik 1,2 basis poin menjadi 4 persen, meski mengalami penurunan mingguan keempat berturut-turut.

Harga minyak, yang naik 5 persen pada Kamis setelah AS menjatuhkan sanksi pada perusahaan minyak besar Rusia, melemah pada Jumat karena pasar mempertanyakan komitmen pemerintah Trump terhadap sanksi.

Minyak mentah AS turun 29 sen menjadi $61,50 per barel atau Rp 1.022.919 per barel, sementara Brent turun 5 sen menjadi $65,94 atau Rp 1.095.574 per barel.

Tag:  #wall #street #cetak #rekor #didorong #inflasi #lebih #rendah #laporan #keuangan #optimistis

KOMENTAR