Sebulan Menkeu Purbaya Menjabat, Yakin Ekonomi RI Tumbuh Melesat
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta pada Senin (13/10/2025).(KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU)
14:52
15 Oktober 2025

Sebulan Menkeu Purbaya Menjabat, Yakin Ekonomi RI Tumbuh Melesat

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sudah lebih dari sebulan menjabat. Salah satu optimisme yang ia lontarkan adalah terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Tak lama setelah dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto, Purbaya meyakini ekonomi Indonesia bisa kembali cerah, bahkan dalam waktu tiga bulan, yang berarti pada Desember 2025. 

Usai dilantik Presiden Prabowo Subianto, Senin (8/9/2025), ia menegaskan perlambatan ekonomi bisa diatasi.

“Ya Anda lihat nanti mungkin dua bulan, tiga bulan dari sekarang yang bisa cerah kelihatan lagi,” kata Purbaya di Istana Negara.

Di lain kesempatan, Menkeu Purbaya juga menyebut pertumbuhan ekonomi 7 persen tidak sulit untuk diraih oleh Indonesia. 

Bahkan, ia menyebut Indonesia bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 5,6 hingga 5,7 persen pada kuartal IV 2025 sambil tidur. Hal ini diungkapkan saat bertemu dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait. 

“Saya yakin kalau program beliau, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait jalan, (sekitar) 5,6–5,7 persen sambil tidur saya bisa dapat,” ujar Purbaya menjawab Kompas.com, saat rapat koordinat bersama Menteri PKP Maruarar Sirait, Selasa (14/10/2025).

Ditugaskan pacu pertumbuhan ekonomi

Tak lama setelah dilantik, Purbaya mengaku Prabowo telah berpesan kepadanya untuk membalik arah ekonomi dan memacu pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin.

Hal ini sejalan dengan target Prabowo untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada akhir masa pemerintahannya tahun 2029.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.Freepik Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

"Pesan Presiden adalah balik arah ekonomi, ciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, secepat mungkin. Itu yang akan kita kerjakan ke depan," tuturnya.

Untuk merealisasikannya, Purbaya akan mengoptimalkan sistem dan instrumen fiskal yang sudah ada agar perekonoman bergerak lebih cepat. Dia tidak ingin transisi perubahan Menteri Keuangan menghambat proses yang telah berjalan di lingkungan Kementerian Keuangan.

"Biasanya kalau kejelekan pemimpin baru gini, kalau pemimpin baru yang lama diobrak-abrik, buat baru lagi, soalnya mau bikin tonggak baru gitu kan. Saya enggak akan seperti itu approach-nya. Saya approach-nya adalah saya lihat yang ada, saya optimalkan," ucapnya.

Namun demikian, Purbaya mengaku pula ia deg-degan saat diminta Presiden Prabowo Subianto mempercepat pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

"Saya deg-degan, berat banget. Optimis, jadi masa depan kita sangat cerah, domestic demand kita kuat asal dikendalikan dengan baik, kita bisa tumbuh dengan baik. 90 Persen domestic demand masak kita takut? Apalagi kalau baca nggak jelek-jelek amat sekarang," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

Menurut Purbaya, pertumbuhan ekonomi 8 persen itu bakal dicapai secara bertahap dalam dua hingga tiga tahun ke depan, mengingat sulit mengejar target itu di tahun berjalan ini. Untuk tahap awal, dirinya berencana memperbaiki pertumbuhan ekonomi ke angka 6 persen.

Yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,5 persen pada kuartal IV 2025

Menkeu Purbaya memprediksi  pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2025 ini mencapai 5,5 persen. Purbaya meyakini pertumbuhan ekonomi itu akan berdampak di berbagai sektor, mulai dari properti, saham, hingga makanan.

"Yang jelas belanja masyarakat akan naik kencang. Dan nanti properti akan tumbuh bagus. Nanti sahamnya naik. Karena bank kan lagi bingung nyalurin uang ke mana. Bukan bingung, lagi nyari-nyari," ujar Purbaya di Istana, Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa soal family office usulan Luhut didanai APBN.KOMPAS.com/DIAN ERIKA Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa soal family office usulan Luhut didanai APBN.

"Saya pikir nanti pelan-pelan akan masuk ke sektor properti, di mana ketika orang pinjam kan jaminannya clear. Ini belum ke sana, saya pikir enggak lama lagi akan ke sana. Itu artinya semen akan naik kencang. Makanan minuman akan naik kencang," sambungnya.

Berdasarkan laporan yang ia sampaikan, arah pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa mulai terlihat di akhir kuartal III 2025, yakni dari 5,12 persen menjadi lebih dari 5,5 persen.

"Saya bilang kan, "Pak Presiden, mudah-mudahan akhir triwulan ini, kita bisa lihat arah pertumbuhan ekonomi yang berbalik daripada yang sebelumnya sebelumnya kan 4, (lalu) 5,12". Jadi arahnya sudah berbalik. 5,5 (persen) atau lebih lah," tegasnya.

Jejak pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 tercatat sebesar 4,87 persen secara tahunan (year-on-year), melambat dibandingkan kuartal sebelumnya dan merupakan yang terendah sejak kuartal III-2021.

Perlambatan ini disebabkan oleh melemahnya konsumsi rumah tangga, penurunan investasi, dan kontraksi pada belanja pemerintah, meskipun sektor lain seperti pertanian dan jasa lainnya tetap tumbuh.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar menjelaskan, melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 disebabkan oleh kontraksi konsumsi pemerintah yang tercatat minus 1,38 persen. Hal ini berbeda dengan kuartal I tahun lalu yang dipengaruhi oleh tingginya belanja Pemilu.

“Saat triwulan pertama tahun lalu ada belanja pemerintah yang cukup besar terutama untuk pemilihan umum. Jadi di tahun lalu ada pemilu, di tahun ini tidak ada pemilu, itu salah satunya,” ujar Amalia.

Kemudian, pada kuartal II 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,12 persen, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. FREEPIK/PIKISUPERSTAR Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 didorong oleh pertumbuhan investasi dan sektor jasa lainnya. Sektor jasa lainnya mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 11,31 persen, sementara dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa tumbuh signifikan sebesar 10,67 persen.

Meski demikian, Direktur Eksekutif Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengungkapkan, data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 oleh BPS tidak mencerminkan kondisi riil ekonomi.

“Ada beberapa data yang janggal, salah satunya soal pertumbuhan industri pengolahan. Selisih datanya terlalu berbeda antara BPS dan Purchasing Managers' Index Manufaktur,” tutur Bhima.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,9 persen untuk 2025 dan 2026.

Angka ini naik dari proyeksi sebelumnya dalam laporan World Economic Outlook July 2025, yang menempatkan pertumbuhan pada 4,8 persen.

"Proyeksi staf IMF didasarkan pada anggaran terbaru, dengan melakukan ekstrapolasi menggunakan PDB nominal yang diproyeksikan serta penerapan pertimbangan untuk mencerminkan kebijakan pengeluaran dan pendapatan pemerintah dalam jangka menengah," tulis IMF dalam laporannya, Rabu (15/10/2025).

Sementara itu, Bank Dunia menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 menjadi 4,8 persen, lebih tinggi dibanding estimasi sebelumnya sebesar 4,7 persen.

Dalam laporan East Asia and Pacific Economic Update edisi Oktober 2025 yang dirilis Selasa (7/10/2025), Bank Dunia mencatat pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara kawasan Asia Timur dan Pasifik (EAP) masih tergolong tinggi.

Namun, Bank Dunia mengingatkan bahwa langkah-langkah yang ditempuh pemerintah saat ini untuk menjaga pertumbuhan belum tentu cukup menopang ekspansi ekonomi jangka panjang.

Adapun Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 4,9 persen dari sebelumnya 5 persen.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Media asing soroti pertumbuhan ekonomi Indonesia.PIXABAY Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Media asing soroti pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sejalan dengan itu, ADB juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 menjadi 5 persen dari sebelumnya 5,1 persen. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dari target dalam APBN 2025 sebesar 5,2 persen, dan dalam APBN 2026 sebesar 5,4 persen.

“Prospek pertumbuhan Indonesia sedikit dikurangi menjadi 4,9 persen pada tahun 2025 dan 5,0 persen pada tahun 2026 untuk mencerminkan permintaan global yang lebih lemah, meskipun permintaan domestik diperkirakan akan tetap kuat,” mengutip Laporan ADB Edisi September 2025, Selasa (30/9/2025).

Meski diproyeksikan di bawah target APBN 2025 dan 2026, ADB menyebut pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap tangguh, dengan perekonomian domestik diperkirakan akan mampu mengimbangi hambatan eksternal secara lebih efektif pada tahun 2026.

ADB menambahkan, permintaan domestik, yang didukung oleh stimulus fiskal dan pelonggaran moneter, akan terus menopang pertumbuhan.

Sementara itu, aktivitas global yang melambat dan harga komoditas yang lebih rendah dapat membebani ekspor, tetapi perjanjian perdagangan yang berkelanjutan dan reformasi struktural akan memperkuat daya saing dan mendukung investasi.

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi nasional akan sebesar 5,1 persen untuk keseluruhan tahun 2025.

Gubernur BI Perry Warjiyo meyakini kondisi perekonomian dalam negeri masih cukup baik untuk bisa mencapai pertumbuhan di kisaran 5 persen. Hal ini didukung oleh kinerja ekspor dan upaya pemerintah menggenjot sektor riil.

"Kami perkirakan itu (pertumbuhan ekonomi) 5,1 persen, atau sedikit lebih tinggi dari yang secara keseluruhan untuk tahun 2025," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (22/9/2025) lalu.

Tag:  #sebulan #menkeu #purbaya #menjabat #yakin #ekonomi #tumbuh #melesat

KOMENTAR