



Petrokimia Gresik Amankan Tambahan Gas dari Blok Ketapang: Genjot Produksi Pupuk dan Proyek Hilirisasi
- Petrokimia Gresik (PG), anak usaha Pupuk Indonesia yang bergerak di sektor agroindustri, memperkuat pasokan energi dengan menandatangani kesepakatan awal jual-beli gas dengan PC Ketapang II Ltd, anak perusahaan raksasa energi Petronas. Langkah ini diklaim sebagai strategis dalam menopang ketahanan energi industri pupuk nasional serta mendukung proyek hilirisasi yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kesepakatan ini dituangkan dalam bentuk Head of Agreement (HoA) dan ditandatangani bersama di Jakarta, disaksikan langsung oleh Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas, Kurnia Chairi. Melalui kerja sama ini, Petrokimia Gresik berpotensi mendapatkan pasokan gas dari Blok Ketapang—yang berada di lepas pantai utara Madura—sebesar 25 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) saat blok tersebut mulai beroperasi penuh (onstream).
"Gas ini sangat krusial untuk memenuhi kebutuhan eksisting dan memperkuat fondasi ekspansi bisnis kami ke depan," ujar Adityo Wibowo, SVP Sekretaris Perusahaan Petrokimia Gresik melalui keterangannya, Rabu (18/6).
Tambahan pasokan gas ini disebut akan digunakan tidak hanya untuk operasional pabrik pupuk eksisting, tetapi juga untuk mendukung pengembangan proyek hilirisasi seperti Pabrik Soda Ash, yang termasuk dalam RPJMN 2025–2029 dan menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam kerangka hilirisasi garam nasional.
Gas alam, sebagai bahan baku dan sumber energi utama dalam proses produksi pupuk dan turunan kimia lainnya, memegang peranan vital dalam menjaga kesinambungan suplai produk pertanian nasional, terutama pupuk bersubsidi. "Komitmen kami terhadap swasembada pangan nasional tidak bisa lepas dari jaminan energi. Tambahan gas dari Blok Ketapang akan membuat kami lebih leluasa dalam mengeksekusi target-target strategis," jelas Adit.
Tidak berhenti di situ, Petrokimia Gresik juga memperluas sumber pasokan gas dengan menggandeng KrisEnergy (Satria) Ltd melalui HoA lainnya untuk suplai gas dari Lapangan Lengo, Blok Bulu, Tuban, Jawa Timur. Dari kerja sama ini, perusahaan berpotensi mengamankan tambahan gas hingga 60 MMSCFD.
Dengan kombinasi dua kesepakatan ini, Petrokimia Gresik diproyeksikan memiliki cadangan pasokan gas yang lebih stabil dan fleksibel untuk menghadapi peningkatan kapasitas produksi dalam beberapa tahun ke depan. Digadang bahwa langkah diversifikasi pasokan energi ini memperkuat posisi Petrokimia Gresik sebagai salah satu pemain utama dalam rantai pasok ketahanan pangan nasional.
Dengan dukungan gas yang memadai, produksi pupuk bersubsidi yang menjadi andalan petani di berbagai wilayah Indonesia dipastikan akan tetap terjaga. "Kami optimistis bahwa Petrokimia Gresik akan semakin siap menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi sekaligus ekspansi ke pasar komersial dalam mendukung kebutuhan pangan nasional," pungkas Adit.
Tag: #petrokimia #gresik #amankan #tambahan #dari #blok #ketapang #genjot #produksi #pupuk #proyek #hilirisasi