



KKP Siapkan Rp 750 Miliar untuk Bangun Kawasan Sentra Industri Garam di Pulau Rote Ndao
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 750 miliar untuk pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi garam nasional dan mencapai target swasembada garam pada tahun 2027.
Direktur Jenderal Pengelola Kelautan KKP, A. Koswara, mengungkapkan bahwa kawasan industri tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 10.746 hektar.
"Kita baru bisa sampaikan, bahwa kita punya anggaran untuk di Rote ini Rp 750 miliar," ujarnya di kantornya, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Anggaran tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan Zona 1, sementara sisa anggaran akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur di seluruh 10 zona K-SIGN.
"Nah berapa hitungannya, baru kisaran saja, karena kita masih menyusun desainnya. Kisarannya antara Rp 500 miliar sampai Rp 600 miliar untuk Zona 1 ini dengan semua fasilitas," tambahnya.
Koswara menjelaskan bahwa pemerintah hanya akan memulai pembangunan dan menyediakan lahan, sementara pembangunan Zona 2 hingga Zona 10 akan diserahkan kepada para investor.
"Kalau zona lain, kita hanya menyiapkan lahan. Lahan yang siap penuh. Nah nanti mereka mau membuat tambahnya seperti apa, metodenya, mau membuat publiknya bagaimana, itu terserah dari investor mereka," jelasnya.
Pembangunan K-SIGN diharapkan dapat meningkatkan produktivitas garam menjadi 200 ton per hektar per siklus, dengan kualitas kadar NaCl di atas 97 persen.
Selain itu, proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi 26.000 orang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan target pendapatan minimum 2,5 kali Upah Minimum Regional (UMR).
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, termasuk garam industri, pada tahun 2027.
Target swasembada garam ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Saat ini, total kebutuhan garam nasional untuk periode 2024-2026 diperkirakan mencapai 5 juta ton per tahun, dengan proyeksi kenaikan sebesar 2 persen per tahun pada 2027-2029.
Untuk mencapai swasembada, volume produksi garam nasional harus meningkat sekitar 21 persen setiap tahunnya, sehingga mencapai 5,3 juta ton pada tahun 2029.
Pemerintah juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas garam nasional untuk memenuhi kebutuhan industri kimia, aneka pangan, dan farmasi yang selama ini bergantung pada impor garam.
Tag: #siapkan #miliar #untuk #bangun #kawasan #sentra #industri #garam #pulau #rote #ndao