BCA Jajaki Penyaluran Kredit ke Sektor EBT
BCA memutuskan untuk membagi dividen interim senilai Rp 42,50 per Saham. (dok. BCA)
19:18
29 Januari 2024

BCA Jajaki Penyaluran Kredit ke Sektor EBT

- Dinamika perekonomian global membuat perbankan melangkah secara prudent dalam menyalurkan pembiayaan pada 2024. Sejalan dengan konflik geopolitik, tren harga minyak, hingga ketidakpastian politik jelang pemilu di dalam negeri, sektor industri baru potensial perlu dijajaki.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) optimistis mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit ke berbagai sektor. Tentu ditopang dengan likuiditas yang memadai. Bank swasta terbesar di Indonesia itu juga membuka lebih banyak peluang dengan menjajaki sektor industri baru.

"Dalam rangka mendukung program pemerintah, BCA juga menjajaki dan menyalurkan kredit pada sektor-sektor potensial seperti energi baru terbarukan," kata Executive Vice President Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn kepada Jawa Pos, Minggu (28/1).

Sepanjang 2023, pertumbuhan total kredit BCA sebesar 13,9 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp 810,4 triliun. Bahkan hingga Desember 2023, peningkatan volume kredit BCA tumbuh dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir.

Kredit korporasi tumbuh 15 persen YoY mencapai Rp 368,7 triliun. Sedangkan kredit komersial naik 7,5 persen YoY mencapai Rp 126,8 triliun.

Selain itu, kredit usaha kecil dan menengah (UKM) juga terus bertumbuh mencapai Rp 107,9 triliun atau naik 16,0 persen YoY. Total, portofolio kredit konsumer naik 14,8 persen YoY menjadi Rp 198,8 triliun.

"Dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2023, dan BCA Wealth Summit 2023. Upaya ini berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UKM dan konsumer yang naik signifikan," ucap Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, lanjut dia, tumbuh 10,6 persen YoY menjadi Rp 202,6 triliun. Angka tersebut di atas target pertumbuhan 9 persen dan berkontribusi 24,8 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Capaian itu salah satunya ditopang kredit kendaraan bermotor listrik yang naik hampir 4 kali lipat secara tahunan mencapai Rp 1,3 triliun. "Sebagai bentuk diversifikasi pembiayaan berkelanjutan, BCA berinvestasi pada obligasi/sukuk hijau sebesar Rp 1,6 triliun, atau naik 332 persen YoY," jelasnya.

Selaras dengan peningkatan kredit, rasio loan to deposit (LDR) meningkat ke 70 persen dibandingkan posisi terendah saat pandemi di posisi 62 persen. Dari sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 19,4 persen YoY senilai Rp 48,6 triliun sepanjang 2023. Kenaikan itu ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #jajaki #penyaluran #kredit #sektor

KOMENTAR