RI Setop Impor BBM dari Singapura, Alihkan ke AS Demi Seimbangkan Neraca Dagang
Ilustrasi impor.(SHUTTERSTOCK/AUN PHOTOGRAPHER)
18:44
11 Mei 2025

RI Setop Impor BBM dari Singapura, Alihkan ke AS Demi Seimbangkan Neraca Dagang

- Indonesia bakal menghentikan impor bahan bakar minyak (BBM) dari Singapura dan mengalihkan ke negara lain, salah satunya Amerika Serikat (AS).

Hal itu diungkapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/5/2025).

"Sudah hampir pasti, kita akan mengambil minyak dari negara lain yang bukan dari negara itu (Singapura). (Impor dialihkan) salah satu di antaranya AS," kata Bahlil.

Ia menjelaskan, pengalihan impor BBM dari Singapura ke AS dilakukan mengingat kondisi geopolitik dan geoekonomi global saat ini.

 

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta Convention Centre, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).Eriana Widya Astuti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta Convention Centre, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).Indonesia pun sedang berupaya untuk menyeimbangkan perdagangan dengan AS di tengah negosiasi kebijakan tarif.

"Jadi dialihkan (dari Singapura) sebagian (ke AS). Kan kita sudah mempunyai perjanjian dengan AS, salah satu yang kita tawarkan itu adalah kita harus membeli beberapa produk dari mereka diantranya BBM, minyak mentah dan LPG," jelas dia.

Menurut Bahli peralihan impor dari Singapura ke negara lain akan mulai dilakukan dalam waktu 6 bulan ke depan. Hal ini seiring dengan PT Pertamina (Persero) sedang membangun dermaga yang dapat menampung kapal berukuran besar.

"(Dalam) 6 bulan, sekarang kan Pertamina lagi membangun dermaga-dermaga yang bisa (memuat) kapal impor yang besar, karena kalau dari Singapura kan kapalnya yang kecil-kecil. Itu juga salah satu alasan," jelas Bahlil.

"Jadi kita membangun yang besar supaya satu kali angkut gak ada masalah. maka pelabuhan yang diperbesar dan kedalamannya harus dijaga," lanjut dia.

Adapun nantinya peralihan impor dilakukan secara bertahap, hingga akhirnya RI benar-benar berhenti mengimpor BBM dari Singapura.

"Ini bertahap ya. Tahap sekarang mungkin bisa 50-60 persen, dan mungkin suatu saat akan nol," kata Bahlil.

Sebelumnya, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen oleh AS. Namun, penerapan kebijakan itu ditunda selama 90 hari dan dibuka ruang negosiasi perdagangan dengan AS.

Dalam proses negosiasi yang sudah berlangsung sejak pertengahan April 2025 itu, salah satu yang ditawarkan Indonesia untuk menekan tarif impor yang tinggi adalah menyeimbangkan neraca dagang RI dengan AS. Sebab, selama ini AS mengalami defisit perdagangan dengan RI.

Keseimbangan perdagangan itu di antaranya dilakukan dengan meningkatkan impor energi dari AS, berupa minyak mentah, LPG, dan BBM.

Bahlil sempat mengungkapkan bahwa pemerintah bakal menambah impor minyak dan LPG dari AS sebesar 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 168 triliun (asumsi kurs Rp 16.800 per dollar AS).

"Arahan Bapak Presiden Prabowo kepada kami, coba mengecek komoditas apalagi yang bisa kita beli di AS. Kami dari ESDM mengusulkan mengimpor sebagian minyak dari AS dengan menambah kuota impor LPG, yang angkanya kurang lebih di atas 10 miliar dollar AS," ujar Bahlil ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Bahlil bilang, penambahaan volume impor minyak dan LPG dari AS akan dilakukan dengan menggeser impor dari negara lain ke Negeri Paman Sam tersebut.

"Kalau ini aja kita geser, maka defisit neraca perdagangan kita dengan Amerika itu tidak akan terjadi lagi. Neraca kita balance, ini yang kita akan lakukan," kata dia.

Tag:  #setop #impor #dari #singapura #alihkan #demi #seimbangkan #neraca #dagang

KOMENTAR