Strategi United Tractors Tekan Emisi 30 Persen di 2030, Pakai B35 hingga PLTS Atap

PT United Tractors Tbk (UT) memiliki sejumlah strategi untuk menekan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam operasional perusahaan.

UT pun menargetkan bisa mengurangi emisi GRK sebesar 30 persen dan meningkatkan bauran energi terbarukan hingga 22 persen pada tahun 2030.

Hal ini sekaligus menjadi upaya UT untuk mendukung tercapainya target Astra Net Zero Emissions (NZE) Scope 1 & 2 pada tahun 2050.

Head of Corporate Governance and Sustainability Division UT Sara K. Loebis mengatakan, pemanfaatan energi merupakan aspek krusial dalam operasional perusahaan, mulai dari kebutuhan penerangan, pengatur udara, hingga operasional gedung dan peralatan kerja.

KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis ketika ditemui di Media Day, Rabu (18/9/2024).Meski begitu, perusahaan tetap perlu memperkuat inovasi dan efisiensi energi secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pengurangan emisi GRK.

"UT telah melakukan analisis skenario iklim yang mencakup manajemen risiko, strategi adaptasi, serta pengelolaan dampak lingkungan yang berkelanjutan. Strategi ini terintegrasi dalam kebijakan operasional dan didukung oleh inovasi teknologi serta inisiatif hijau yang terus berkembang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/5/2025).

Setidaknya terdapat lima strategi yang saat ini dilakukan perusahaan. Pertama, UT melalui UD Trucks beralih menggunakan bahan bakar biodiesel B35 yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil.

Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di sektor industri.

Kedua, pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC). Sejak tahun 2022, UT telah menjalin kerja sama dengan PT PLN dalam penggunaan energi bersih.

Pada tahun 2024, UT menerima 28 REC dari sumber energi terbarukan seperti PLTA Ulubelu, PLTA Bakaru, dan PLTP Lahendong, yang berkontribusi terhadap pengurangan emisi GRK sebesar 12.596 ton CO?e.

Ketiga, menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar PV. Melalui anak usaha, PT Energia Prima Nusantara (EPN), UT telah memasang PLTS atap atau rooftop solar PV di sejumlah gedung operasional.

Pada tahun 2024, inisiatif ini menghasilkan 3.707,60 MWh listrik terbarukan, yang secara signifikan mengurangi ketergantungan terhadap listrik berbasis fosil maupun generator diesel di area kerja terpencil.

Keempat, menerapkan prinsip bangunan hijau atau green building di di kantor pusat UT. Hal ini dilakukan dengan optimalisasi pencahayaan alami, penggunaan lampu LED, sistem heating, ventilation, and air conditioning (HVAC) hemat energi, serta pemantauan konsumsi listrik berbasis teknologi Internet of Things (IoT).

Kelima, melakukan elektrifikasi dan efisiensi operasional. UT melakukan pelatihan operator, penggunaan alat berat hemat energi, serta pemanfaatan dashboard big data, termasuk fitur intelligence availability dan intelligence operational untuk memantau dan meningkatkan efisiensi energi secara real-time.

Menurut Sara, dalam kegiatan pertambangan, UT menerapkan standar pengoperasian alat berat yang ketat untuk mengendalikan konsumsi energi dan menjaga produktivitas.

Desain tambang dirancang agar efisien dan aman, sementara pemantauan penggunaan bahan bakar dilakukan secara berkala. Langkah ini tidak hanya menekan biaya operasional tetapi juga memperkuat kinerja keberlanjutan perusahaan.

"UT percaya bahwa masa depan industri harus dibangun di atas fondasi keberlanjutan, inovasi, dan kolaborasi. Melalui pendekatan berbasis teknologi dan inisiatif energi bersih, UT berkomitmen untuk terus menjadi pionir dalam transisi menuju operasional rendah karbon, serta menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ucapnya.

Tag:  #strategi #united #tractors #tekan #emisi #persen #2030 #pakai #hingga #plts #atap