



Penjualan McDonald's Turun, Terburuk Sejak Covid-19
- Penjualan makanan cepat saji McDonald's turun pada kuartal I-2025. Ini menjadi penurunan penjualan McDonald's kedua secara kuartalan.
Pelanggan diduga mengurangi pengeluaran mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.
Di Amerika Serikat, pasar terbesarnya, penjualan di toko turun 3,6 persen.
Hal tersebut menjadi penurunan terburuk bagi jaringan makanan cepat saji tersebut sejak 2020, selama puncak pandemi Covid ketika orang-orang disuruh untuk tinggal di rumah.
Sementara itu, laba bersih McDonald's untuk kuartal I-2025 tercatat 1,87 miliar dollar AS, atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,93 miliar dollar AS.
CEO McDonald's, Chris Kempczinski, mengatakan konsumen sedang berjuang melawan ketidakpastian ekonomi.
Namun demikian, ia tetap optimistis terhadap kemampuan perusahaan.
"Untuk menavigasi bahkan kondisi pasar yang paling sulit dan mendapatkan pangsa pasar," kata dia, dikutip dari CNN, Kamis (1/5/2025).
Penilaian kondisi ekonomi dari jaringan McDonald's tersebut juga tecermin dari kondisi perusahaan lain.
Starbucks Jenama makanan dan minuman lain seperti Chipotle, Yum! Brands, Domino's Pizza, dan Starbucks yang baru-baru ini melaporkan penurunan hasil pendapatan karena sentimen konsumen menurun.
Padahal pada kuartal pertama ini, McDonald's meluncurkan menu hemat yang telah diperbarui, yang seharusnya meningkatkan penjualan bagi pelanggan yang sedang mengencangkan ikat pinggang.
Namun, promosi makanan baru dengan "A Minecraft Movie" mungkin lebih berhasil dalam mendorong kunjungan, dengan layanan pelacakan pihak ketiga yang mengukur lonjakan yang dapat diukur ke restorannya.
McDonald's akan mengalihkan fokusnya minggu depan ke peluncuran potongan ayam baru, sebuah item yang telah diminta kembali oleh para penggemarnya sejak ditarik dari menu beberapa tahun lalu.
Tak hanya itu, “Snack Wrap” ayam yang disukai banyak orang juga diharapkan akan kembali dalam beberapa bulan mendatang.