



Hasil Efisiensi Anggaran Diinvestasikan di Danantara untuk 20 Proyek Nasional
- Presiden Prabowo Subianto mengatakan, dana hasil efisiensi anggaran sebesar lebih dari Rp 300 triliun (setara dengan 20 miliar dollar AS) akan dialokasikan untuk 20 proyek nasional yang dikelola Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Yakni untuk proyek industrialisasi dan hilirisasi yang berdampak tinggi kepada masyarakat.
Presiden bilang, dalam 100 hari pertama pemerintahannya, sudah lebih dari Rp 300 triliun anggaran yang berhasil diamankan dalam bentuk tabungan negara.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pembentukan Danantara bertujuan untuk mengelola kekayaan negara secara lebih optimal demi kepentingan masyarakat dalam jangka panjang
Dana itu sebelumnya terhambat oleh kondisi inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja yang kurang tepat sasaran.
"Kini dana tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara Indonesia. Diinvestasikan dalam 20 atau lebih proyek-proyek nasional," ujar Prabowo saat peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/2/2025) sebagaimana dilansir YouTube Kompas TV.
"Sebagai bagian dari industrialisasi kita dan hilirisasi kita, proyek-proyek yang berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai tambah yang signifikan untuk bangsa kita, menciptakan manfaat nyata lapangan kerja yang bermutu kemakmuran yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.
Kepala Negara menegaskan, Indonesia juga tidak ingin lagi menjual sumber daya alam dengan harga murah.
Dengan kata lain, Indonesia tidak ingin menjadi sumber bahan mentah bagi bangsa lain.
"Kita bertekad ingin menjadi negara maju. Kita sudah menunjukkan komitmen kita untuk mengurus kekayaan dan aset Indonesia dengan disiplin finansial yang sangat berhati-hati dan pemerintah yang bertanggung jawab," katanya.
Dalam pemaparannya Presiden juga menekankan bahwa BPI Danantara bukan sekedar badan pengelola investasi biasa.
Ia mengharapkan Danantara harus bisa menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara mengelola kekayaan Indonesia.
"Jangan salah, apa yang kita luncurkan hari ini bukan sekedar sebuah dana investasi, melainkan instrumen alat pembangunan nasional yang harus bisa mengubah cara kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," ungkap Prabowo.
Adapun peluncuran BPI Danantara juga dihadiri oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Selain itu para duta besar dari 65 negara sahabat ikut hadir dalam peluncuran Danantara pada Senin pagi.
Tag: #hasil #efisiensi #anggaran #diinvestasikan #danantara #untuk #proyek #nasional