![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/view.png)
![Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Mandiri Investment Forum 2025 Hadirkan 700 Investor Asing](https://jakarta365.net/uploads/2025/02/12/kompas/dorong-pertumbuhan-ekonomi-berkelanjutan-mandiri-investment-forum-2025-hadirkan-700-investor-asing-1229036.jpg)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/clock-d.png)
![](https://jakarta365.net/public/assets/img/icon/calendar-d.png)
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan, Mandiri Investment Forum 2025 Hadirkan 700 Investor Asing
– Bank Mandiri kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, forum investasi terbesar di Indonesia yang memasuki tahun ke-14 penyelenggaraannya.
Pada 2025, MIF mengangkat tema “Nourishing Future Growth”, menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global serta peluang investasi yang semakin berkembang.
Sebagai hasil kolaborasi antara Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, MIF 2025 menghadirkan lebih dari 22.000 peserta, termasuk 700 lebih investor asing dari berbagai negara.
Hal itu dilakukan dengan dukungan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Forum tersebut juga menjadi ajang diskusi strategis yang menghadirkan pembuat kebijakan, pakar global, serta pelaku industri untuk menggali potensi investasi di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menegaskan pentingnya peran sektor perbankan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dia mengatakan, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung investasi di sektor-sektor strategis, seperti pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman di seluruh wilayah potensial Indonesia.
“Kami juga mengembangkan inovasi digital untuk meningkatkan akses layanan perbankan yang lebih luas melalui platform seperti Livin’ dan Kopra by Mandiri," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (12/2/2025).
MIF 2025 menjadi lebih strategis di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi global, seperti perlambatan pertumbuhan di negara maju, ketegangan geopolitik, serta perubahan kebijakan moneter di berbagai negara.
Oleh karena itu, diskusi dalam forum tersebut akan menitikberatkan pada berbagai aspek ekonomi makro, termasuk stabilitas moneter, investasi sektor riil, dan kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.
Peluang investasi dan strategi pertumbuhan ekonomi
Dalam sesi Macro Day, Direktur Treasury and International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria menjelaskan, Bank Mandiri turut mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi melalui berbagai program strategis.
Salah satu terobosan terbaru dalam MIF 2025 adalah Business Matching "Energizing Private Sectors", yang mempertemukan investor dengan korporasi besar Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral.
Dia menyebutkan, melalui sesi Business Matching, Bank Mandiri menargetkan percepatan investasi di lima sektor utama yang selaras dengan prioritas pemerintah.
Kelima sektor itu, yaitu mineral mining and downstreaming, minyak dan gas, manufaktur, energi terbarukan, serta konstruksi dan infrastruktur dari 44 perusahaan dalam negeri dan luar negeri.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap upaya akselerasi investasi di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Bank berlogo pita emas itu menambahkan, komitmen Bank Mandiri dalam membangun iklim investasi yang kondusif di Indonesia direalisasikan, antara lain melalui kantor luar negeri (KLN) Bank Mandiri.
Saat ini, terdapat lima kantor luar negeri Bank Mandiri berada di Singapura, Hongkong, Shanghai (Tiongkok), Cayman Island, Dili (Timor Leste), dan dua kantor perusahaan anak di Kuala Lumpur (Malaysia) dan London (Inggris).
Keberadaan KLN Bank Mandiri berhasil melayani lebih dari 100.000 nasabah korporasi dan ritel dengan beragam layanan keuangan untuk mendukung bisnis nasabah.
Tak hanya memfasilitasi kepentingan korporasi Indonesia di luar negeri, kehadiran KLN Bank Mandiri juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah atau akan berbisnis di Indonesia.
Eka mengatakan, Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan institusi keuangan, dengan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara.
“Jaringan ini memperkuat posisi kami di pasar global dan mendukung pertumbuhan bisnis,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan, penyelenggaraan MIF 2025 bertepatan dengan awal masa pemerintahan baru Presiden Prabowo Subianto dengan program-program nasional yang strategis, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengadaan 3 juta rumah murah, yang baru berjalan.
Oki mengatakan, pihaknya melihat antusiasme para investor, baik dalam maupun luar negeri, dalam mengikuti Mandiri Investment Forum 2025.
“Kami yakin forum investasi terbesar di Indonesia ini akan mendukung pandangan investor domestik maupun asing yang positif akan potensi pertumbuhan Indonesia, dan melakukan investasi langsung di berbagai sektor industri di Indonesia,” katanya.
Pada kesempatan itu, Mandiri Sekuritas turut menyelenggarakan site visit atau kunjungan para investor ke perusahaan serta lokasi pusat dapur umum MBG dan perumahan murah.
Ada pula kegiatan corporate day yang mempertemukan perusahaan terbuka (Tbk) dengan para calon investor dalam format one-on-one atau small group meetings.
Kedua agenda ini, berhasil menghadirkan 400 investor dengan sebanyak 40 persen, di antaranya investor asing dari berbagai negara, seperti Hong Kong, Singapura, Malaysia, Thailand, Amerika Serikat (AS), Inggris Raya, Jerman, Norwegia, Uni Emirat Arab, dan Australia.
Adapun, total dana kelolaan para investor yang hadir pada MIF 2025 ini mencapai 18,65 triliun dollar Amerika Serikat (AS), jauh lebih tinggi dari dana dana kelolaan investor pada MIF tahun lalu sebesar 14 triliun dollar AS.
Optimisme terhadap stabilitas makroekonomi
Dari sisi makroekonomi, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menilai, Indonesia berada dalam posisi yang relatif kuat di tengah perlambatan ekonomi global.
Andry mengatakan, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid. Hal ini didukung kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, serta kinerja ekspor yang tetap positif di beberapa sektor unggulan.
“Kami juga melihat potensi perbaikan investasi seiring dengan tren pemangkasan suku bunga global," katanya.
Lebih lanjut, Andry menjelaskan, pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara dapat menjadi katalis bagi peningkatan aliran modal ke Indonesia. Namun, tantangan dari volatilitas pasar global tetap perlu diantisipasi.
Meski demikian, terlepas dari tantangan global, ekonomi Indonesia tetap menunjukkan ketahanan yang kuat.
Pertumbuhan ekonomi nasional pada 2024 tercatat sebesar 5,03 persen atau tetap kompetitif dibandingkan negara-negara berkembang lainnya.
Tren investasi juga terus meningkat dengan pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,61 persen, tertinggi dalam enam tahun terakhir, yang mencerminkan optimisme investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia.
“Dengan berbagai indikator positif ini, Indonesia siap memasuki fase pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan di tahun-tahun mendatang,” terang Andry.
Dukungan Bank Mandiri untuk ekosistem digital
Dalam era transformasi digital, Bank Mandiri terus berinovasi melalui penguatan ekosistem layanan perbankan digital.
Hasil dari penguatan ekosistem itu, di antaranya Super App Livin’ by Mandiri telah mencatat 29,3 juta pengguna, dengan frekuensi transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi pada tahun 2024, tumbuh 38 persen secara year on year (yoy).
Layanan digital lainnya, Kopra by Mandiri, berhasil mengelola transaksi senilai Rp 22.700 triliun, dengan pertumbuhan volume transaksi sebesar 17 persen secara tahunan.
Darmawan mengatakan, Bank mandiri percaya bahwa digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan inklusivitas layanan perbankan.
“Dengan inovasi berkelanjutan, kami berharap dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi nasabah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.
Dengan rangkaian acara yang berlangsung hingga 14 Februari 2025, MIF 2025 diharapkan menjadi katalisator bagi akselerasi investasi di Indonesia.
Selain Macro Day, forum itu juga menghadirkan sesi Investment Day dan Corporate Day, yang akan mempertemukan investor dengan perusahaan-perusahaan Indonesia melalui diskusi dan pertemuan bisnis.
Darmawan mengatakan, pihaknya mengajak para investor untuk menangkap peluang investasi di Indonesia, yang semakin menjanjikan dengan adanya berbagai reformasi kebijakan ekonomi.
“Kami optimis melalui MIF 2025 dapat memperkuat sinergi antara sektor keuangan, dunia usaha, dan pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.
Tag: #dorong #pertumbuhan #ekonomi #berkelanjutan #mandiri #investment #forum #2025 #hadirkan #investor #asing