2 Tanggal Rawan Macet Libur Natal Tahun Baru, Masyarakat Diimbau Atur Waktu
Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub), potensi pergerakan masyarakat selama Nataru 2025 diperkirakan mencapai 119,5 juta orang, atau naik sekitar 7,97 persen atau 8,83 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hasil survei menunjukkan bahwa 42,01 persen penduduk Indonesia, atau sebesar 119,5 juta orang berencana melakukan perjalanan pada akhir tahun, meningkat 2,71 persen dari tahun sebelumnya,” ucap kata Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, dikutip dari laman resmi, Senin (15/12/2025).
Menhub menyampaikan bahwa pergerakan penumpang terbesar diprediksi berasal dari provinsi berpenduduk padat di Pulau Jawa dengan tujuan yang juga terkonsentrasi di wilayah tersebut. Namun, pemerintah memastikan pengawasan tetap dilakukan secara menyeluruh.
Adapun lonjakan arus mudik pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diproyeksikan terjadi dalam dua gelombang. Puncak pertama diperkirakan berlangsung pada 20 Desember 2025, disusul puncak kedua pada 24 Desember 2025.
“Kami memprediksi puncak arus mudik masa libur Nataru 2025/2026 akan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025 dengan perkiraan pergerakan 17,18 juta orang,” kata Dudy.
Sementara itu, puncak arus balik diproyeksikan berlangsung pada Jumat, 2 Januari 2026, dengan estimasi pergerakan mencapai 20,81 juta orang.
Untuk memantau mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru, Kementerian Perhubungan akan mengoperasikan Posko Terpadu Angkutan Nataru 2025/2026 mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Perhatikan prakiraan cuaca
Menurut Dudy, terdapat dua isu utama yang perlu menjadi perhatian selama periode Nataru, yakni potensi lonjakan jumlah penumpang serta ancaman cuaca ekstrem.
Ia menyebut Kemenhub terus berkoordinasi dengan BMKG dan para pemangku kepentingan terkait melalui Posko Nataru, termasuk dengan menambah personel di sejumlah titik siaga.
Mitigasi Puncak Arus Mudik
Dudy menjelaskan, langkah mitigasi dilakukan di seluruh moda transportasi, mulai dari darat, laut, udara, hingga kereta api.
Di sektor transportasi darat, Kemenhub menyiapkan buffer zone, menerapkan delaying system, serta memberlakukan skema contraflow dan one way secara situasional, termasuk pengaturan di lintasan penyeberangan.
Sementara pada sektor laut, Kemenhub menyiagakan kapal navigasi dan patroli, menyediakan buffer zone di sekitar pelabuhan, serta menyiapkan pelabuhan alternatif untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Di sektor udara, upaya yang dilakukan antara lain ramp check, optimalisasi jam operasional bandara, serta penambahan kapasitas penerbangan. Adapun pada moda kereta api, Kemenhub menyiapkan Daerah Pemantauan Khusus (DAPSUS), Alat Material Untuk Siaga (AMUS), serta menyiagakan personel di perlintasan sebidang.
Dudy juga menyampaikan bahwa untuk masa angkutan Natal dan Tahun Baru, Kementerian Perhubungan telah melakukan ramp check terhadap 40.683 kendaraan darat, 987 kapal laut, 191 kapal penyeberangan, 363 pesawat yang dinyatakan serviceable, serta 3.333 sarana kereta api.
Selain aspek keselamatan transportasi, Dudy mengingatkan pentingnya mengantisipasi kepadatan lalu lintas di kawasan wisata, jalur arteri—terutama yang memiliki pasar tumpah—serta di perlintasan sebidang kereta api.
Ia pun menegaskan bahwa koordinasi lintas kementerian dan lembaga menjadi kunci untuk memastikan kelancaran dan keselamatan penyelenggaraan Angkutan Na
Tag: #tanggal #rawan #macet #libur #natal #tahun #baru #masyarakat #diimbau #atur #waktu