Pemeintah Bidik 17,6 Juta Wisatawan Mancanegara pada 2026, Apa Strateginya?
- Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menargetkan sebanyak 16-17,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2026.
“Sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025 hingga 2029, dan RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2026, target nasional untuk sektor pariwisata adalah 16 hingga 17,6 juta kunjungan wisatawan mancanegara.”
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia Widiyanti Putri Wardhana dalam acara Launching Wonderful Indonesia Outlook 2025 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025).
Sebagai informasi, jumlah kunjungan wisaman hingga Oktober 2025 tercatat 12,76 juta. Berdasarkan target tahunan, pemerintah membidik sebanyak 14 hingga 15 juta kunjungan wisman pada 2025.
Tetapi pada akhir 2025 Menteri Pariwisata memproyeksikan akan ada sebanyak 15,31 juta kunjungan wisman.
"Untuk memfokuskan upaya promosi, Kementerian Pariwisata menetapkan 15 negara target utama. Terbukti 15 negara ini menyumbangkan 72 persen dari total kunjungan kumulatif 2025, dengan Malaysia sebagai penyumbang terbanyak sebesar 17 persen," kata Widiyanti dalam paparannya saat acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2025 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).
Sebanyak 15 negara yang dimaksud meliputi: Malaysia, Singapura, India, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Amerika Serikat, Arab Saudi, Rusia, dan Uni Emirate Arab.
Lantas, apa upaya pemerintah dalam mencapai target wisman tahun 2026?
Konektivitas hingga kesiapan destinasi
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa konektivitas merupakan salah satu kunci pergerakan dan peningkatan wisatawan.
"Betul sekali, konektivitas itu merupakan salah satu kunci dari adanya pergerakan atau peningkatan wisatawan," kata Ni Made saat acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2025 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).
Ia melanjutkan, merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 71,52 persen wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia menggunakan pesawat atau lewat jalur udara.
Terbaru, pada Oktober 2025, BPS juga mencatat wisman yang masuk ke Indonesia didominasi naik moda angkutan udara, berkontribusi 81,23 persen.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata Ni Made Ayu Marthini saat acara Jumpa Pers Akhir Tahun 2025 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025). Made mengatakan, per Agustus 2025, Indonesia telah membuka 36 bandara internasional.
Menambahkan dari Kompas.com (12/8/2025), penetapan 36 bandara internasional tersebut menggenapi 40 bandara internasional yang kini beroperasi di Indonesia.
Berangkat dari hal tersebut, kata Made, fokus utamanya yaitu berupaya agar bandara-bandara tersebut bisa aktif, konsisten, dan punya demand (permintaan) penerbangan.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan tentu saja, dan kementerian/lembaga lain, termasuk pemerintah daerah, untuk memastikan bahwa konektivitas ini lancar, kemudian bandara-bandara juga terisi," kata Made.
Ia melanjutkan, kesiapan bandara juga perlu diiringi dengan kesiapan destinasi dalam menyambut wisman.
"Kita harus memastikan bahwa destinasi-destinasi tersebut juga siap untuk menerima wisatawan, sehingga kita bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia," kata Made.
Made juga menegaskan bahwa kesiapan konektivitas dan destinasi wisata ini tidak hanya ditujukan untuk menyambut wisman, tetapi juga wisatawan nusantara (wisnus).
Menambahkan dari Kompas.com (21/11/2025) pada tahun 2026 pemerintah juga menargetkan sebanyak 1,18 miliar perjalanan wisatawan nusantara.
Tag: #pemeintah #bidik #juta #wisatawan #mancanegara #pada #2026 #strateginya