



Bantah Booking Lahan di Camp, Tiga Dewa Adventure Indonesia: Itu Cepat-Cepatan Saja
- Operator wisata pendakian gunung, Tiga Dewa Adventure Indonesia mengklarifikasi tuduhan booking lahan camp di gunung yang menimpa pihaknya.
Dalam narasi video dan komentar-komentar yang viral di media sosial, Tiga Dewa Adventure Indonesia dituduh memblokade lahan camp dengan membangun tenda-tenda.
Pemilik Tiga Dewa Adventure, M. Rifqi Maulana (32) mengatakan, tenda-tenda tersebut dibawa dan dibangun oleh para porter lokal yang disewa untuk membantu pelaksanaan open trip yang dijalankan oleh pihaknya.
Pendirian tenda di lahan camp tersebut merupakan bagian dari pelayanan dan fasilitas yang diberikan kepada para tamu Tiga Dewa Adventure Indonesia.
"Sebisa mungkin kan tamu kan karena sudah membayar mendapatkan pelayanan dan fasilitas contohnya adalah misalnya tenda itu kan harus naik duluan ya. Jadi supaya tamu itu sampai di area camp itu tenda sudah ada," kata Rifqi saat dihubungi KompasTravel baru-baru ini.
Menurutnya, hampir semua operator wisata pendakian gunung melakukan hal yang sama dengan Tiga Dewa Adventure Indonesia. Pasalnya, ia mengklaim konsep manajemen pendakian para operator wisata pendakian lainnya sama dengan yang dilakukan dengan Tiga Dewa Adventure Indonesia.
"Dan itu tidak harus booking atau memblokade atau memonopoli ya. Cepat-cepatan saja yang mau naik siapa. Misalnya kan biasanya kan kita kan juga bekerja sama juga kan dengan porter lokal berarti itu jadi tidak ada dari Tiga Dewa Adventure Indonesia pun tidak ada kok yang sampai memonopoli atau memblokade atau sampai booking. Itu tidak ada sama sekali itu bisa dibuktikan kok," tambah Rifqi.
Rifqi membantah tuduhan soal booking lahan camp hingga berujung pengusiran pendaki di gunung yang beredar luas di media sosial.
Bantahan tersebut juga disampaikan dalam surat klarifikasi yang ditandangani oleh Rifqi dan diunggah di Instagram Tiga Dewa Adventure Indonesia.
Riqfi mengatakan, bantahan tersebut disampaikan setelah banyak tuduhan soal booking dan monopoli lahan camp di gunung yang muncul dalam video-video yang viral di media sosial.
Rifqi menyebutkan, video-video yang menyudutkan Tiga Dewa Adventure Indonesia berlokasi di Gunung Slamet, Sumbing, Rinjani, dan Lawu.
"Jadi saya ingin hanya memberikan informasi klarifikasi saja seperti itu. Jadi supaya nanti berita-berita (yang) beredar tidak semakin liar. Jadi tidak ada dari Tiga Dewa pun, tidak ada kok yang sampai memonopoli atau memblokade atau sampai booking itu tidak ada sama sekali. Itu bisa dibuktikan kok," kata Rifqi.
Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan pemilik-pemilik video yang diduga menyudutkan usaha operator wisata pendakian gunung miliknya.
Selain itu, Rifqi juga sudah melakukan investigasi dan evaluasi kinerja timnya saat memandu tamu mendaki gunung di berbagai daerah. Ia pun memastikan sistem dan kinerjanya timnya berjalan dengan baik, tak seperti yang dinarasikan di media sosial.
"Padahal, dari berbagai macam video itu yang beredar, tidak ada kayak bendera yang misalnya kayak kita mengusir pendaki ataupun yang sebagainya. Jadi kita fair-fair-an saja gitu, tapi memang apa ya teman-teman tuh khawatir gitu ketika kita tidak membuat suatu pernyataan atau suatu klarifikasi malah menjadi ke mana-mana," tambah Rifqi.
Rifqi menyebutkan, ada banyak operator wisata pendakian lain yang membuat open trip serupa dengan Tiga Dewa Adventure Indonesia. Ia merasa tersudutkan dengan tuduhan-tuduhan yang beredar di media sosial.
"Jadi fair-fair-an saja, ketika memang pendakian ramai memang kan otomatis porter harus naik duluan mungkin lebih pagi ya. Nah, itu seperti itu saja jadi tidak ada yang sampai nge-booking lahan ataupun apa sih enggak ada kok, Mas. Kita pun kadang-kadang kalau sudah dipakai juga, kita enggak akan usir, ya kita cari tempat yang lain gitu," tambah Rifqi.
Ia pun memohon maaf atas apa yang menjadi sorotan publik dan atas kegaduhan yang berimbas kepada nama baik Tiga Dewa Adventure. Rifqi pun membuka pintu saran dan kritik jika pihaknya melakukan kesalahan melalui Whatsapp di nomor 0895-3280-93337.
"Kan enggak apa-apa itu juga sebagai salah satu evaluasi juga bagi kami. Ketika memang ada kesalahan, silakan aja dikirimkan buktinya. Kalaupun memang ada, ya nanti kita kan tindak lanjuti gitu," ujar Rifqi.
Viral di Medsos
Sebelumnya, ramai di media sosial (medsos) yang memperlihatkan salah seorang pendaki disuruh pindah area berkemah saat mendaki salah satu gunung di Indonesia, dengan alasan mendapati area perkemahan telah di-booking.
"Tadi kita udah pasang tenda di sini, terus katanya udah di-booking, terus kita diusir, dari tenda yang udah jadi di sini, pindah ke sebelah sini," kata pendaki tersebut dalam unggahan video pendek oleh akun Instagram @luluvitaaasa_, dikutip pada Senin (2/6/2025).
Dalam kolom komentarnya, ia menjelaskan bahwa saat itu mendirikan tenda di Pos Plawangan 2 Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.
Ia mengaku sudah bertanya ke para porter pendaki yang berada di lokasi kemah. Namun, ia mengaku didatangi dan dimarahi oleh porter pendaki lain begitu tenda selesai didirikan.
"Ada porter lokal yang datang dan marahin kami suruh pindah, katanya lahan sudah di-booking sama temannya. Lalu tanpa debat panjang, saya dan teman-teman pindah cari tempat lain," tambahnya.
Di kolom komentar, para netizen juga ramai-ramai menyebut akun milik Tiga Dewa Adventure Indonesia. Mereka pun menghujat Tiga Dewa Adventure Indonesia.
"lawak lu @tigadewaadventureindonesia," tulis akun @apipsupriadi11.
"@tigadewaadventureindonesia gamau bikin klarifikasi????? lagian lu biar apasih begitu? ngerasa OT keren? KOCAKKK," tulis akun @ipandh93.
Tag: #bantah #booking #lahan #camp #tiga #dewa #adventure #indonesia #cepat #cepatan #saja