Makna Api Dharma yang Diambil di Mrapen pada Perayaan Waisak
Ratusan umat Buddha dari sejumlah majelis menggelar ritual pengambilan api Dharma Tri Suci Waisak 2567 Buddhis Era (BE) di kawasan obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Jumat (2/6/2023).(KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
17:07
9 Mei 2025

Makna Api Dharma yang Diambil di Mrapen pada Perayaan Waisak

- Setiap tahun menjelang perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha di Indonesia menjalankan sebuah prosesi suci yang penuh makna, yakni pengambilan Api Dharma dari Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah.

Tahun ini, ritual pengambilan api di Mrapen akan digelar pada Hari Sabtu (10/5/2025) pukul 07.00 - 13.00 WIB.

Ritual ini bukan sekadar tradisi, melainkan simbol mendalam yang mengandung nilai-nilai spiritual dan kebangsaan.

Makna Api Dharma pada perayaan Waisak

Api Dharma yang bersumber dari api abadi Mrapen telah menjadi bagian penting dalam perayaan Waisak Nasional.

Api tersebut melambangkan cahaya kebijaksanaan, penerang dalam kegelapan, dan semangat untuk melakukan perbuatan bajik.

Api adalah simbol penerangan dan semangat untuk menyebarkan kebaikan yang tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha, tetapi juga bagi seluruh umat manusia.

Setiap pengambilan Api Dharma diiringi dengan berbagai ritual seperti penyalaan lilin pancawarna, puja bakti, dan doa bersama dari berbagai majelis agama Buddha.

Api Dharma adalah cahaya yang membuat hati menjadi terang, tenang, dan damai, serta menjadi sarana mencapai kesucian batin.

Harapan dari prosesi ini adalah terciptanya kehidupan yang lebih bahagia dan sejahtera, tidak hanya bagi umat Buddha tetapi juga untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Api Dharma juga dianggap sebagai lambang cahaya yang menghapuskan kegelapan dan kebodohan batin.

Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dharma Waisak di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (9/5/2017). Api ini akan disemayamkan di Candi Mendut lalu keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak. 
KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dharma Waisak di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Selasa (9/5/2017). Api ini akan disemayamkan di Candi Mendut lalu keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak.

Api ini menjadi pengingat untuk senantiasa menyucikan hati dan pikiran dari rasa benci dan egoisme, serta untuk menguatkan cinta kasih dan welas asih dalam kehidupan bersama.

Usai diambil, Api Dharma kemudian diarak menuju Candi Mendut untuk disemayamkan. Dari sana, api akan dibawa ke Candi Borobudur sebagai bagian dari puncak perayaan Waisak.

Prosesi ini tidak hanya memperkuat nilai spiritual umat Buddha, tapi juga menguatkan rasa nasionalisme, karena seluruh kegiatan dilandasi oleh semangat Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Tag:  #makna #dharma #yang #diambil #mrapen #pada #perayaan #waisak

KOMENTAR