Efisiensi Anggaran Pemerintah, Pengelola Hotel di Kota Batu Cari Pasar Lain
Jatim Park 2.(KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA)
06:07
14 Februari 2025

Efisiensi Anggaran Pemerintah, Pengelola Hotel di Kota Batu Cari Pasar Lain

- Para pengelola hotel di Kota Batu, Jawa Timur tengah mencari cara menghadapi dampak efisiensi anggaran pemerintah. Sebab, pemasukan sektor usaha penginapan ini juga berasal dari kalangan pemerintah.

Kebijakan itu mengharuskan pemerintah untuk mengurangi belanja perjalanan dinas, termasuk kegiatan rapat dan acara yang biasanya diselenggarakan di hotel.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, pengelola hotel di Kota Batu sudah mulai menerima pembatalan reservasi kegiatan dari pemerintahan.

Dia memperkirakan para pengelola hotel akan kehilangan 20 persen hingga 50 persen kegiatan dari pemerintahan yang melibatkan hotel. Beberapa di antaranya, meeting, incentive, convention, and exhibition atau MICE.

"Teman-teman ini sudah mulai mengalami pembatalan kegiatan sejak beberapa waktu lalu, ini tentu membuat sektor pariwisata Kota Batu, baik hotel maupun restoran semakin berat ke depannya," kata Sujud, Kamis (13/2/2025).

          Lihat postingan ini di Instagram                      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

Cari pasar lain selain pemerintah

Meskipun demikian, Sujud mengatakan, para pengelola hotel tengah berupaya mencari alternatif pasar lain, dengan tidak hanya bergantung pada tamu dari kalangan pemerintahan.

Para pengelola hotel diprediksi akan menggenjot promosi ke sektor korporasi dan wisatawan reguler ke berbagai daerah dengan bekerja sama pihak travel agent.

"Kerja sama dalam promosi pariwisata dalam situasi seperti ini, sehingga tamu hotel tidak hanya berasal dari kegiatan instansi pemerintah," katanya.

Sujud menyampaikan, seperti halnya Hotel Selecta yang dikelola pihaknya akan menawarkan paket wisata menarik bagi korporasi dan wisatawan reguler.

"Misal di tempat kami Selecta akan promosi ke berbagai daerah. Awal Ramadhan nanti, tim sales akan bergerak ke Jawa Tengah dan Jawa Barat untuk menarik wisatawan ke Kota Batu," katanya.

Sujud juga menyampaikan, harga sewa tempat untuk kegiatan di hotel berpotensi turun. Hal itu agar pelaku usaha tetap menjaga keseimbangan dan harga tidak jatuh terlalu dalam.

Wisata alam Brakseng di Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur diprediksi pengunjung yang datang meningkat saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Wisata alam Brakseng di Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur diprediksi pengunjung yang datang meningkat saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

"Kami tidak bisa memaksakan harga minimal untuk hotel berbintang empat, misalnya, karena mekanisme pasar tetap berjalan. Namun, kami menghimbau agar jangan sampai terjadi perang harga yang bisa merugikan industri perhotelan sendiri," katanya.

Adanya tantangan tersebut, PHRI Kota Batu juga meminta dukungan pemerintah daerah untuk memperkuat daya tarik Kota Batu sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Salah satunya dengan upaya promosi yang masif diharapkan dapat menjaga jumlah kunjungan wisatawan.

"Kami optimistis Kota Batu tetap diminati wisatawan. Yang penting, harus terus ada inovasi dan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak. Begitu juga dengan Pemkot Batu dalam upaya promosi sangat penting, dan bisa membantu para pelaku usaha wisata seperti kami," ungkapnya.

Editor: Nugraha Perdana

Tag:  #efisiensi #anggaran #pemerintah #pengelola #hotel #kota #batu #cari #pasar #lain

KOMENTAR