Badai Isha Ganggu Penerbangan di Eropa, Banyak Pesawat Mendarat Bukan di Tujuan
Ilustrasi alasan negara tidak memiliki bandara.(Unsplash/Pascal Meier)
21:07
23 Januari 2024

Badai Isha Ganggu Penerbangan di Eropa, Banyak Pesawat Mendarat Bukan di Tujuan

Angin kencang dan hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Isha, menyebabkan gangguan penerbangan di seluruh Eropa pada Senin (22/01/2024).

Melansir CNN Travel, badai tersebut menyebabkan kekacauan pada penerbangan, dengan puluhan pembatalan, pengalihan, dan perjalanan memutar di Eropa Barat.

Di Irlandia dan Inggris, badai ini menyebabkan angin kencang dengan kecepatan hingga 144 kilometer per jam yang melintasi landasan pacu.

Angin kencang ini membuat penerbangan menjadi berbahaya dan banyak penerbangan yang tertunda atau dibatalkan. Beberapa pesawat bahkan mendarat di bandara yang tidak sesuai tujuan.

Banyak pesawat yang menuju ke barat untuk dialihkan ke tempat pendaratan lain yang lebih aman di Eropa.

          Lihat postingan ini di Instagram                      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko pesawat gagal mendarat karena angin kencang.
Pesawat yang gagal mendarat seringkali dialihkan ke bandara lain di Eropa. Seperti pesawat Ryanair yang masuk dan keluar dari Bandara Dublin.

Bandara Dublin salah satu bandara yang paling terpengaruh oleh Badai Isha. Bahkan, terdapat 166 penerbangan yang masuk dan keluar dari Bandara Dublin.

Penerbangan di bandara tersebut kemudian dibatalkan pada hari Minggu dan mengalami 36 pengalihan penerbangan dan 34 go-around.

Memakan waktu lama untuk mendarat

Penerbangan Ryanair FR555 dari Manchester ke Dublin, seharusnya melakukan perjalanan cepat selama setengah jam.

Namun karena kondisi cuaca yang berbahaya akibat Badai Isha, penerbangan tersebut mengalami gangguan.

Pesawat tersebut kemudian berputar-putar di atas Dublin selama sekitar 30 menit, mencoba untuk mendapatkan peluang untuk mendarat.

Karena angin menjadi sangat kencang, pesawat tersebut akhirnya memutuskan untuk berputar-balik dan terbang ke Paris Beauvais, Prancis.

Maskapai IndiaGo didenda karena mengizinkan penumpang makan di landasan pacu.SHUTTERSTOCK/MURATART Maskapai IndiaGo didenda karena mengizinkan penumpang makan di landasan pacu.

Penerbangan Manchester-Dublin lainnya yang juga memakan waktu sekitar setengah jam, menjadi terbang lebih lama akibat badai.

Pesawat tersebut kemudian akhirnya memutuskan untuk berputar-balik dan terbang ke Liverpool, Inggris untuk melakukan pendaratan.

Selain itu, terdapat penerbangan FR816, yang dijadwalkan melakukan penerbangan selama satu jam dari Shannon ke Edinburgh.

Pesawat tersebut mengalami waktu tertunda, dan kemudian dialihkan ke Cologne, Jerman, untuk mendarat.

Penerbangan Lufthansa dari Munich ke Dublin juga mengalami gangguan. Pesawat tersebut tidak dapat mendarat di Dublin karena angin kencang. Pesawat tersebut kemudian melakukan go-around dan kembali ke Munich.

Badai Isha juga menyebabkan gangguan penerbangan di Inggris, bahkan lebih dari 100 penerbangan mengalami go-around.

"Di bagian utara negara ini, angin bahkan lebih kencang lagi dengan kecepatan eembusan lebih dari 114 kmph yang menimbulkan masalah tidak hanya bagi penerbangan, tetapi juga seluruh infrastruktur transportasi” kata Steve Fox, kepala operasi jaringan untuk NATS, dikutip dari CNN Travel.

Bandara Gatwick di London mengalami 22 pengalihan, tetapi mampu menerima lima penerbangan yang dialihkan dari bandara lain.

Hal ini menunjukkan bahwa bandara Gatwick masih dapat beroperasi, tetapi dengan kapasitas yang terbatas.

Selain itu, terdapat penerbangan EasyJet dari Antalya, Turki, ke Manchester, sampai ke Inggris sebelum berbalik dan mendarat dengan aman di Lyon, Prancis.

Editor: Marsha Awang Lisba Siella

Tag:  #badai #isha #ganggu #penerbangan #eropa #banyak #pesawat #mendarat #bukan #tujuan

KOMENTAR