Keamanan Wisata Bali jadi Sorotan, Kemenpar Dorong Tambah Jumlah Polisi Pariwisata
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa saat acara Monthly Brief di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025). (Kompas.com/ Suci Wulandari Putri)
17:07
8 Februari 2025

Keamanan Wisata Bali jadi Sorotan, Kemenpar Dorong Tambah Jumlah Polisi Pariwisata

- Keamanan berwisata di Bali belakangan menjadi sorotan buntut beragam ulah wisatawan mancanegara (wisman).

Terbaru, salah satu kasus WNA di Bali yaitu adanya sekelompok wisman asal Rusia yang melakukan perampokan dan penculikan terhadap seorang wisman asal Ukraina.

Menanggapi hal ini, pihak Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Polda Bali guna menciptakan keamanan saat berwisata di Bali. Salah satu upayanya yaitu mendorong jumlah polisi pariwisata.

"Polri (Bali) juga mendorong ada lebih banyak lagi jumlah polisi pariwisata. Jadi itu juga kita dorong sebagai upaya untuk menciptakan rasa aman bagi wisatawan yang berwisata di Indonesia," kata Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa saat Monthly Brief di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).

Ia menambahkan bahwa kasus perampokan dan penculikan terhadap wisman asal Ukraina di Bali sudah masuk ranah kriminal, sehingga sudah menjadi ranah pihak kepolisian untuk menindak.

          Lihat postingan ini di Instagram                      

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas.com (@kompascom)

"Penindakan oleh aparat hukum itu diharuskan dan harus diupayakan secara cepat. Memang kalau ada kendala, itu akan berproses, tapi mereka akan tetap terus mencari pelakunya," kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana saat Monthly Brief di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto menyampaikan bahwa pihak Kemenpar terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum yang relevan serta dengan pemerintah daerah.

"Jadi, fokusnya bagaimana destinasi yang aman, nyaman, itu di penegakan hukum. Dalam konteks penegakan itu kita juga memastikan kembali tindak lanjut kerja sama Kemenpar dengan Polri," kata Hariyanto saat Monthly Brief di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025).

Adapun beberapa poin kerja sama yang disebutkan Hariyanto meliputi: penambahan jumlah polisi pariwisata, serta menambah kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan menawarkan pendidikan, pelatihan, dan peningkatan kapasitas SDM di Poltekpar Bali.

Penculikan wisman asal Ukraina di Bali

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com (1/2/2025) polisi menangkap satu dari sembilan warga negara asing (WNA) yang diduga melakukan perampokan dan penculikan terhadap WN Ukraina berinisial lL (48) di Bali, Kamis (30/1/2025).

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Ariasandy mengatakan, satu orang yang ditangkap adalah pria asal Rusia berinisial KA (30).

"Iya benar salah satu dari 9 orang terlapor yang dilaporkan korban, semalam jam 19.00 Wita. Kami amankan di Bandara Ngurah Rai," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (31/1/2025).

KA (30), warga negara Rusia terduga pelaku perampokan WN Ukraina saat ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (30/1/2025).Dok. Humas Polda Bali KA (30), warga negara Rusia terduga pelaku perampokan WN Ukraina saat ditangkap di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (30/1/2025).

Arisandy mengatakan, insiden ini bermula ketika korban sedang menuju sebuah vila dengan menaiki mobil BMW warna putih bersama sopirnya pada Minggu (15/1/2025).

Namun, dua unit mobil Alphard tiba-tiba mengadang mereka saat dalam perjalanan. Mobil itu ditumpangi oleh empat orang tak dikenal dengan pakaian serba hitam dan penutup kepala sambil membawa senjata tajam.

Korban pun kemudian dibawa masuk ke salah satu mobil pelaku dengan kondisi kepala ditutup. Mereka dibawa ke sebuah vila di kawasan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Diberitakan Kompas.com (31/1/2025), korban dalam kondisi terluka dengan tangan terikat dan mulut dilakban. Korban ditemukan oleh salah seorang warga setempat berinisial GE.

"Dia langsung duduk, celananya kotor mungkin dia jatuh di selokan gitu," jelas GE.

Korban mengalami luka di telinga kanan, pergelangan tangan kanan dan kiri, kepala bagian belakang, dan pinggang sebelah kanan. Selain penyiksaan fisik, korban juga mendapat ancaman psikologis.

Ia sempat meneriakkan kata "police" beberapa kali untuk meminta pertolongan.

Akibat insiden itu, korban mengalami kerugian mencapai Rp 3,4 miliar. Sebab, para pelaku memaksa korban untuk mengirim aset kripto ke dua akun yang diduga milik pelaku.

"Para pelaku memaksa pelapor untuk memberikan akun Binance pelapor untuk diambil secara paksa aset kripto senilai sekitar Rp 3,49 miliar," kata Arisandy, dikutip dari Kompas.com, Kamis (30/1/2025).

Atas kejadian itu, korban kemudian membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Bali pada Senin (20/1/2025). Korban menyerahkan bukti transfer aset kripto dan dilengkapi dengan alamat akun pelaku.

Editor: Suci Wulandari Putri Chaniago

Tag:  #keamanan #wisata #bali #jadi #sorotan #kemenpar #dorong #tambah #jumlah #polisi #pariwisata

KOMENTAR