Alasan Lesunya Penjualan iPhone di China
- Analis dari TF International Securities, Ming-Chi Kuo yang kerap membahas soal produk Apple, menyebut penjualan iPhone di China terpuruk.
Kuo mengatakan, pada bulan Desember 2024, pasar smartphone China cenderung stagnan.
Akan tetapi, pangsa pasar (market share) iPhone justru turun sekitar 10-12 persen dibanding tahun 2023 pada periode yang sama.
Padahal, China merupakan salah satu pasar terbesar Apple, selain Amerika Serikat (AS). Dalam artikelnya yang diunggah di situs blog Medium, Kuo menyoroti soal minimnya inovasi di iPhone 16 series.
Ia mengatakan, iPhone 16 series tidak membawa banyak peningkatan dibanding pendahulunya. Menurutnya, hal itu kurang menarik pembeli untuk melakukan upgrade dari iPhone mode lama.
Salah satu peningkatan yang dibawa iPhone 16 series adalah kehadiran fitur kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI) Apple Intelligence.
Apple Intelligence hadir untuk semua model, yakni iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, dan iPhone 16 Pro Max.
Hal itu berbeda dengan iPhone 15, di mana Apple Intelligence hanya hadir di iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max saja.
Akan tetapi, menurut Kuo, Apple Intelligence belum cukup mampu menarik konsumen. Kuo mengutip survei dari Sell Cell yang menemukan bahwa 73 persen pengguna Apple Intelligence tidak puas dengan fitur AI itu.
Mereka menganggap Apple Intelligence hanya menambah sedikit nilai iPhone baru, bahkan ada yang merasa tidak ada peningkatan yang berarti.
"Survei sebelumnya (dari Sell Cell) menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna iPhone tidak tertarik dengan Apple Intelligence, sesuai dengan survei supply chain terakhir saya, yang mengindikasikan bahwa Apple Intelligence tidak mendongkrak permintaan penggantian iPhone," tulis Kuo.
Kuo mengatakan, promosi Apple Intelligence cukup menantang bagi Apple. Di saat pengumuman pertamanya di acara Worldwide Developer Conference (WWDC 2024) lalu, Apple Intelligence cukup mendapat perhatian.
Akan tetapi, seiring waktu, hype-nya menurun dibanding layanan sejenis, seperti Galaxy AI di Samsung.
"Saya bukannya pesimis dengan proyek jangka panjang Apple Intelligence. Namun, mengingat poin-poin di atas, tidak ada bukti bahwa Apple Intelligence bisa mendukung siklus penggantian perangkat keras atau bisnis layanan," kata Kuo.
Kuo juga mengatakan, tahun 2024 lalu, pengiriman iPhone secara total berkisar 220 juta unit.
Ia memprediksi, pengirimannya masih akan berada di angka yang sama atau naik sedikit, di rentang 220-225 juta unit pada tahun 2025.
Zuckerberg sindir hal yang sama
CEO Meta, Mark Zuckerberg menjelaskan cara CIA baca pesan WhatsApp
Minimnya inovasi Apple juga disinggung CEO Meta, Mark Zuckerberg baru-baru ini. Dalam podcast The Joe Rogan Experience, Zuck, panggilan akrabnya menyebut Apple minim inovasi teknis sejak iPhone generasi pertama dirilis tahun 2007 silam.
Menurut Zuck, iPhone sebetulnya bagus, hanya saja praktik bisnis yang dilakukan Apple membuat inovasi menjadi mengecewakan.
"Namun, di sisi lain, mereka menggunakan platform itu untuk menetapkan banyak aturan yang menurut saya sewenang-wenang, dan rasanya mereka belum benar-benar menciptakan sesuatu yang hebat dalam beberapa waktu," kata Zuck.
"Steve Jobs menciptakan iPhone, dan sekarang mereka seperti hanya bertahan di situ selama 20 tahun kemudian," imbuhnya.
Aturan sewenang-wenang yang dikritik Zuck, salah satunya soal biaya kompensasi 30 persen yang dibebankan kepada developer, agar aplikasi mereka bisa tersedia di toko aplikasi App Store.
Ia juga mengkritik eksklusivitas Apple, salah satunya ketika perangkat pihak ketiga tidak berjalan mulus di ekosistem Apple.
"Jadi, bagaimana mereka menghasilkan lebih banyak uang sebagai perusahaan? Mereka melakukannya dengan, pada dasarnya memeras orang, memberlakukan pajak 30 persen pada developer dan membuat Anda membeli banyak aksesori dan perangkat tambahan lainnya," kata Zuck.
"Mereka menciptakan produk, seperti AirPods yang memang keren, tapi mereka benar-benar membatasi kemampuan pihak ketiga untuk membuat sesuatu yang dapat terhubung ke iPhone dengan cara yang sama," lanjut Zuck.