DFSK Hanya Mampu Menjual Kurang dari 300 Unit Selama Tiga Bulan
- Bisnis otomotif merek Dongfeng Sokon (DFSK) di Indonesia dimulai sejak peresmian pabrik DFSK di kawasan Industri Modern Cikande, Serang, Banten pada 28 November 2017. Beberapa bulan sebelumnya ditahun yang sama rival pertamannya yaitu Wuling mendirikan pabrik di Cikarang, Jawa Barat, tepatnya pada Juli 2017.
Namun perjalanan bisnis DFSK terkait model yang diluncurkan serta pencapain penjualan masih tertinggal jauh dengan Wuling. Meskipun sama-sama mempunyai pabrik dan beberapa model yang diproduksi lokal, strategi Wuling dalam meraih pasar lebih manjur dibanding DFSK.
Termasuk di tahun 2024 ini, dimana bila dilihat dari data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa sepanjang Januari – Maret atau kuartal pertama tahun ini, DFSK hanya mampu mengkoleksi angka penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) sebanyak 291 unit.
Jumlah angka wholesales mobil DFSK yang diniagakan PT Sokonindo Automobile ini turun hingga 41,3 persen dibanding wholesales selama tiga bulan pertama 2023. Ini bisa jadi DFSK fakum mengeluarkan varian-varian baru, dan ini berbeda 18O derajad dengan Wuling yang banyak mengeluarkan line up baru.
Di waktu yang sama, total angka penjualan dari diler ke konsumen (penjualan ritel) yang dikoleksi DFSK sebanyak 358 unit. Jumlah ini turun drastis hingga 18,8 persen dibanding total angka penjualan ritel yang dikumpulkan pada periode yang sama di tahun 2023.
Sedangkan rivalnya yaitu Wuling, mampu mengkoleksi total angka wholesales di periode tiga bulan pertama 2024 mencapai 5.457 unit. Jumlah ini naik tajam 13,6 persen dibanding total wholesales DFSK selama tiga bulan pertama di tahun 2023.
Sementara total penjualan ritelnya mengkoleksi angka sebanyak 5.947 unit. Jumlah tersebut naik 10,8 persen dibanding jumlah angka penjualan ritel yang diraih Wuling pada Januari – Maret 2023.
Di sisi lain dalam perjalanannya PT Sokondindo Automobile juga mempunyai merek mobil listrik, yakni Seres. Meskipun begitu melihat fakta dilapangan, selama tiga bulan pertama 2024, Seres hanya mampu mengumpulkan penjualan wholesales sebanyak 39 unit.
Memang ini masih belum bisa dibandingkan karena Seres masih belum lama berjualan, akan tetapi respon konsumen masih terkait Seres masih belum menjanjikan.
Total angka penjualan ritel yang dikoleksi merek ini hanya 27 unit. Jumlah ini juga masih belum bisa dibandingkan karena di periode sama pada tahun lalu masih belum ada penjualan.
Meskipun DFSK di Indonesia sudah beberapa tahun dan mempunyai pabrik tersendiri, kehadirannya bisa dikatakan sebagai "pelengkap" merek-merek mobil Tiongkok dan ini sangta disayangkan dengan investasi yang telah digelontorkan.
Tag: #dfsk #hanya #mampu #menjual #kurang #dari #unit #selama #tiga #bulan