Di Asia Tenggara, Kualitas Jaringan Seluler di Indonesia Masih di Bawah Thailand, Nomor Satu Singapura
Ilustrasi: Kecepatan internet menentukan pengalaman yang baik oleh pengguna. (Lifewire).
13:16
27 Februari 2024

Di Asia Tenggara, Kualitas Jaringan Seluler di Indonesia Masih di Bawah Thailand, Nomor Satu Singapura

- Perusahaan analitik seluler global Opensignal kembali merilis artikel analisis terbaru mereka. Dengan judul "The Opensignal Global Reliability Experience Report", Opensignal kembali memparkan temuan terkait kualitas jaringan seluler mereka yang kali ini berfokus pada kawasan ASEAN, mencakup Indonesia.    Dalam laporan terbaru ini, Opensignal menganalisis Reliability Experience atau Pengalaman Keandalan yang mengukur kemampuan pengguna Opensignal untuk terhubung dan menjalankan aktivitas di jaringan penyedia layanan komunikasi, seperti video, panggilan suara over-the-top, dan penelusuran web.    Opensignal selaras dengan cara International Standardization Organization (ISO) mendefinisikan keandalan, yang menyatakannya sebagai “kemampuan unit fungsional untuk menjalankan fungsi yang diperlukan dalam kondisi tertentu selama interval waktu tertentu”.  

  Berdasarkan laporan dari Opensignal, perusahaan analitik seluler global itu menempatkan Indonesia di posisi ketiga dalam hal keandalan jaringan di kawasan Asia Tenggara, menandakan kemajuan signifikan dalam infrastruktur telekomunikasi negara.   Singapura masih jadi leader kalau bicara kualitas jaringan seluler. Negeri Singa itu memimpin dengan skor 867, diikuti oleh Thailand dengan 841, sedangkan Malaysia dan Filipina mencatat skor di bawah 800.   Analis Opensignal Robert Wyrzykowski menjelaskan, pengalaman Keandalan, diukur pada skala 100-1000, mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan sinyal, konektivitas data, penyelesaian tugas, dan kecukupan dalam menjalankan aktivitas digital.    Opensignal menyelaraskan definisi keandalan dengan standar International Standardization Organization (ISO), yang menekankan pada kemampuan unit fungsional untuk menjalankan fungsi yang diperlukan selama interval waktu tertentu dalam kondisi tertentu.   "Di Asia Tenggara, Singapura menduduki peringkat pertama dengan perolehan poin 867 poin, unggul atas Thailand 841 poin dan Indonesia 831 poin, sedangkan Malaysia dan Filipina sama-sama mendapat skor di bawah 800 poin," jelas Robert melalui laporannya.   Sementara itu, Robert melanjutkan, di pasar Asia Timur, Jepang dan Korea Selatan sama-sama menjadi yang terdepan secara global, sementara Taiwan juga masuk dalam 10 besar dunia. Australia masuk dalam 20 besar global dengan skor 851 poin.  

  Opensignal menambahkan, operator di pasar negara berkembang dengan basis pelanggan yang berkembang pesat kemungkinan besar kesulitan mempertahankan jaringan yang sangat andal karena dua alasan: pertama, mereka perlu melakukan investasi jaringan secara rutin untuk memenuhi permintaan data seluler pelanggan yang tumbuh dan berkembang pesat, dan kedua, jaringan mereka tidak dibangun untuk mengantisipasi cakupan dan persyaratan penyebaran lingkungan baru dan konstruksi baru.    "Sebaliknya, operator seluler di pasar dengan tingkat penetrasi internet seluler yang tinggi dan pertumbuhan tahunan pelanggan internet seluler unik yang relatif lebih lambat dapat lebih mudah memprediksi permintaan atas layanan mereka dan dapat lebih fokus dalam mengoptimalkan dan menyempurnakan pengalaman yang mereka berikan," tegas Robert.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #asia #tenggara #kualitas #jaringan #seluler #indonesia #masih #bawah #thailand #nomor #satu #singapura

KOMENTAR