6 Bus Probolinggo–Situbondo yang Nyaman untuk Perjalanan Praktis di Jalur Pantura Timur
Ilustrasi: PO AKAS ASRI. (Railway Enthusiast Digest)
17:40
16 Desember 2025

6 Bus Probolinggo–Situbondo yang Nyaman untuk Perjalanan Praktis di Jalur Pantura Timur

- Perjalanan darat di wilayah Pantura Timur Jawa Timur masih menjadi pilihan favorit banyak orang. Selain relatif terjangkau, jalur ini juga dilalui banyak armada bus antarkota dengan berbagai kelas layanan. 

Salah satu rute yang cukup ramai adalah Probolinggo–Situbondo, dua daerah pesisir yang menjadi penghubung strategis menuju Banyuwangi dan Bali. Buat kamu yang sedang merencanakan perjalanan malam dari Probolinggo ke Situbondo, ada beberapa pilihan bus yang bisa dipertimbangkan. 

Meski jaraknya tak terlalu jauh, sekitar 100 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 2,5 jam, kenyamanan tetap menjadi faktor penting, terutama jika kamu melanjutkan perjalanan ke kota lain.

Berikut ini enam rekomendasi bus malam Probolinggo–Situbondo yang dikenal nyaman, lengkap dengan gambaran kelas layanan, sistem keberangkatan, dan hal-hal yang perlu kamu perhatikan sebelum berangkat.

1. AKAS ASRI Bisnis – Pilihan Fleksibel dengan Keberangkatan 24 Jam

Nama AKAS ASRI sudah sangat familiar di jalur Pantura Jawa Timur. PO ini termasuk bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) yang melayani rute jarak menengah dengan jadwal relatif stabil.

Untuk perjalanan Probolinggo–Situbondo, AKAS ASRI menyediakan kelas Bisnis dengan konfigurasi seat 2-2. Kursinya cukup lega untuk perjalanan malam, cocok buat kamu yang ingin tetap nyaman tanpa harus membayar mahal.

Keunggulan utama AKAS ASRI adalah ketersediaan armada selama 24 jam, sehingga kamu bisa menyesuaikan waktu berangkat sesuai kebutuhan, baik sore, malam, hingga dini hari.

2. AKAS IV Bisnis – Alternatif Andal di Jalur Lokal Pantura

Masih dari keluarga AKAS, AKAS IV juga menjadi andalan penumpang lokal. Layanannya serupa dengan AKAS ASRI, yakni kelas Bisnis dengan formasi kursi 2-2.

Bus ini melayani rute Probolinggo–Situbondo dengan frekuensi tinggi dan jadwal sepanjang hari, sehingga relatif mudah ditemukan di terminal maupun pinggir jalan utama.

Buat kamu yang mengutamakan kepastian jadwal dan tarif yang cenderung stabil, AKAS IV bisa menjadi pilihan aman, terutama jika bepergian tanpa banyak persiapan.

3. Gunung Harta Eksekutif – Nyaman tapi Bergantung Arus Lalu Lintas

Jika kamu ingin merasakan kelas Eksekutif di perjalanan malam, Gunung Harta patut dilirik. Bus ini menggunakan seat 2-2 dengan fasilitas yang lebih nyaman dibanding kelas bisnis, seperti sandaran kaki dan AC yang optimal.

Namun perlu dicatat, Gunung Harta bukan bus khusus rute Probolinggo–Situbondo. Armada ini merupakan bus jarak jauh Jepara–Denpasar, sehingga hanya melintasi Probolinggo dan Situbondo.

Tarifnya berada di kisaran Rp 270 ribuan, menyesuaikan rute panjang yang dilalui. Waktu keberangkatan dari Situbondo mengikuti kedatangan bus dan sangat dipengaruhi kondisi lalu lintas, terutama di jalur Pantura dan akses pelabuhan.

4. Kramat Djati Eksekutif – Favorit Penumpang Bus AKAP

Nama Kramat Djati sudah lama dikenal sebagai salah satu PO besar di Indonesia. Untuk rute ini, bus Kramat Djati yang melintas merupakan armada Tegal–Denpasar dengan kelas Eksekutif seat 2-2.

Dari segi kenyamanan, bus ini menawarkan perjalanan malam yang cukup tenang dan stabil. Namun sama seperti Gunung Harta, jadwal keberangkatannya tidak tetap karena hanya bus perlintasan.

Tarif yang dikenakan berada di kisaran Rp 300 ribuan, sehingga lebih cocok untuk kamu yang memang mengincar kenyamanan ekstra atau melanjutkan perjalanan jarak jauh.

5. Sinar Jaya Eksekutif – Layanan Premium dengan Tarif Tinggi

Bagi sebagian penumpang, Sinar Jaya identik dengan kenyamanan kelas atas. Armada yang melintasi Probolinggo–Situbondo ini merupakan bus Tegal–Denpasar dengan kelas Eksekutif 2-2.

Fasilitasnya terbilang lengkap, namun tarifnya juga cukup tinggi, yakni di kisaran Rp 500 ribuan. Bus ini lebih banyak dipilih oleh penumpang jarak jauh, sehingga untuk rute pendek seperti Probolinggo–Situbondo, biayanya terasa kurang ekonomis.

Keberangkatan dari Situbondo kembali bergantung pada situasi lalu lintas, jadi kamu perlu ekstra fleksibel soal waktu.

 

6. Rasa Sayang Eksekutif – Bus Lintas Pulau dengan Rute Panjang

Pilihan terakhir adalah Rasa Sayang, bus eksekutif rute Jakarta–Bima yang melewati Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Armada ini juga melintasi Probolinggo dan Situbondo sebagai bagian dari perjalanan panjangnya.

Dengan seat 2-2 kelas Eksekutif, kenyamanan jelas bukan masalah. Namun karena merupakan bus lintas pulau, jadwal dan tarifnya tidak bisa dipastikan, tergantung kondisi perjalanan dari kota asal.

Bus ini cocok untuk kamu yang kebetulan mendapatkan jadwal pas dan ingin merasakan perjalanan malam dengan standar layanan AKAP.

Catatan Penting Sebelum Berangkat

Perlu kamu ketahui, selain AKAS ASRI dan AKAS IV, seluruh bus di atas bukan bus khusus rute Probolinggo–Situbondo, melainkan bus perlintasan. Artinya, jadwal bisa berubah dan tarif dapat berbeda tergantung negosiasi dan kondisi di lapangan.

Jika kamu menginginkan perjalanan yang lebih pasti dan ekonomis, tersedia juga bus AKDP kecil (ketengan) yang cukup banyak melayani rute ini. Dengan jarak tempuh yang relatif singkat, opsi ini masih cukup nyaman untuk sebagian besar penumpang.

Probolinggo–Situbondo, Jalur Pesisir Strategis Jawa Timur

Sebagai dua daerah pesisir di utara Jawa Timur, Probolinggo dan Situbondo memiliki peran penting dalam konektivitas menuju Madura dan Bali di sisi timur. Tak heran jika jalur ini selalu ramai, baik oleh bus lokal maupun armada antarkota antarprovinsi.

Dengan memahami pilihan bus malam yang tersedia, kamu bisa menyesuaikan perjalanan sesuai kebutuhan, apakah mengutamakan jadwal pasti, kenyamanan, atau fleksibilitas waktu.

Semoga panduan ini bisa menjadi referensi praktis buat kamu yang sedang menyiapkan perjalanan dari Probolinggo ke Situbondo. Selamat bepergian dan semoga perjalananmu lancar.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #probolinggositubondo #yang #nyaman #untuk #perjalanan #praktis #jalur #pantura #timur

KOMENTAR