Pasar Drone Indonesia Melesat, Produsen Lokal Coba Lepas dari Ketergantungan dengan Tiongkok
- Pertumbuhan industri drone di Indonesia kian pesat dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya kebutuhan di sektor pertanian, pertambangan, logistik, hingga keamanan.
Namun, di balik laju tersebut, ketergantungan terhadap teknologi asal Tiongkok masih menjadi tantangan besar, terutama dalam pasokan baterai lithium polymer (Li-Po) yang menjadi komponen utama penggerak drone.
Asro Nasiri, Direktur Frogs Indonesia, saat acara di JIExpo Kemayoran beberapa waktu lalu menjelaskan, hingga hari ini, dominasi Tiongkok dalam industri baterai lithium polymer masih sulit digeser.
"Bahkan, drone-drone buatan Indonesia masih banyak yang bergantung pada baterai asal Tiongkok,” ujar dia.
Frogs Indonesia, salah satu manufaktur drone lokal berbasis di Bantul, Yogyakarta, kini berupaya memutus rantai ketergantungan tersebut. Langkah strategis diambil melalui kerja sama dengan Lectro Energi Semesta, produsen baterai asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Kolaborasi kedua perusahaan itu resmi disahkan lewat penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) pada Selasa, 28 Oktober 2025, di JIExpo Kemayoran. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Asro Nasiri dan Wisnu Primaharsono, Chief Executive Officer Lectro Energi Semesta.
Kerja sama ini diyakini bertujuan untuk meningkatkan penggunaan komponen lokal pada drone buatan Frogs Indonesia. Jika berhasil, Frogs berpotensi menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memproduksi drone dengan baterai lokal secara massal.
Menurut Asro, inisiatif ini bukan hanya soal efisiensi biaya produksi, tetapi juga tentang kemandirian teknologi nasional. “Kami ingin menunjukkan bahwa industri drone lokal bisa mandiri dan tidak selalu harus bergantung pada impor,” tegasnya.
Sementara itu, Wisnu Primaharsono menambahkan bahwa pihaknya siap mendukung peningkatan kualitas baterai produksi dalam negeri agar bisa bersaing dengan produk global.
Langkah Frogs Indonesia ini diharapkan menjadi pemantik bagi ekosistem teknologi drone nasional untuk memperkuat rantai pasok lokal. Namun sayangnya, banyak komponen inti masih bergantung pada impor dari Tiongkok dan negara lain di Asia Timur.
Harapannya, dengan meningkatnya kesadaran terhadap kemandirian teknologi dan dukungan pemerintah terhadap industri berbasis inovasi, kolaborasi seperti Frogs–Lectro bisa menjadi awal perubahan menuju ekosistem drone yang lebih berdaulat dan berdaya saing global.
Tag: #pasar #drone #indonesia #melesat #produsen #lokal #coba #lepas #dari #ketergantungan #dengan #tiongkok