Operasi Robotik Minim Risiko Dibanding Metode Konvensional, Pasien Lebih Nyaman dan Minim Efek Samping
Operasi dengan teknologi robotik. (Istimewa)
06:27
17 Desember 2025

Operasi Robotik Minim Risiko Dibanding Metode Konvensional, Pasien Lebih Nyaman dan Minim Efek Samping

 - Operasi dengan teknologi robotik dinilai lebih minim risiko dibanding metode konvensional. Pasalnya, operasi atau bedah robotik menghadirkan visualisasi yang jauh lebih jelas, gerakan yang stabil, serta tingkat presisi tinggi. Dengan begitu, pasien dapat merasakan kenyamanan lebih baik dan risiko efek samping pascaoperasi menjadi lebih rendah.

Dokter Spesialis Urologi Konsultan Siloam Hospitals Kebon Jeruk, dr. Marto Sugiono, SpU (K), FRCS-Urology (UK), menjelaskan bahwa keunggulan utama bedah robotik terletak pada kemampuan melihat area operasi secara detail dan mengendalikan instrumen dengan akurasi tinggi. Berbeda dengan operasi terbuka yang memiliki keterbatasan jarak pandang, bedah robotik memungkinkan dokter bekerja dengan visualisasi tiga dimensi.

“Kalau dibandingkan dengan operasi konvensional zaman dulu yang masih terbuka, jarak pandang kita terbatas. Pada bedah robotik, kepala dokter masuk ke konsol sehingga penglihatannya tiga dimensi, seperti menggunakan virtual reality. Struktur tubuh terlihat jauh lebih jelas,” ujar dr. Marto usai acara peresmian Pusat Bedah Robotik dan Minimal Invasif Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Selasa (16/12).

Ia menegaskan bahwa sistem robotik bukanlah robot yang bekerja secara mandiri. Teknologi ini menggunakan sistem master–slave, di mana seluruh tindakan tetap dikendalikan oleh dokter bedah. Robot hanya berperan sebagai alat bantu untuk meningkatkan kestabilan dan ketepatan gerakan.

“Yang melakukan operasi tetap dokternya, bukan robotnya. Robot hanya membantu. Karena gerakan tangan robot sangat stabil, tidak ada tremor, meskipun dokter sudah lelah setelah operasi berjam-jam. Tetap halus dan presisi,” katanya.

Menurut dr. Marto, lengan robotik berukuran sangat kecil dengan kemampuan bergerak bebas sehingga mampu menjangkau area sempit. Keunggulan tersebut membantu menurunkan risiko komplikasi seperti perdarahan, infeksi, maupun kebocoran jahitan. Teknologi ini telah digunakan untuk berbagai tindakan, mulai dari operasi empedu, usus, hernia, hingga hati.

Penerapan teknologi tersebut diperkuat dengan peresmian Pusat Bedah Robotik dan Minimal Invasif (Center for Robotic and Minimally Invasive Surgery) oleh Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ). Pusat ini menjadi yang pertama di Indonesia dan menegaskan SHKJ sebagai pusat rujukan nasional untuk bedah robotik dan minimal invasif di berbagai bidang.

CEO Siloam International Hospitals, Caroline Riady, menyatakan bahwa kehadiran pusat bedah robotik ini merupakan bagian dari komitmen Siloam untuk menghadirkan layanan kesehatan berstandar global di dalam negeri.

“Peresmian Siloam Hospitals Kebon Jeruk sebagai The First Center for Robotic and Minimally Invasive Surgery di Indonesia adalah bukti nyata komitmen kami untuk membawa standar global dalam pelayanan kesehatan ke Indonesia. Teknologi robotik bukan hanya tentang inovasi, tetapi tentang memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien melalui tindakan yang lebih aman, efektif, dan efisien,” ujar Caroline.

Sementara itu, Executive Director Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Inge Samadi, menekankan bahwa transformasi menuju pusat bedah robotik merupakan hasil perjalanan panjang rumah sakit dalam meningkatkan mutu pelayanan medis.

“Selama 34 tahun, kami terus berupaya memberikan yang terbaik bagi pasien. Transformasi menuju pusat robotik dan minimal invasif ini adalah perjalanan dari sebuah visi besar untuk menghadirkan layanan medis dengan standar terbaik dunia. Kami bangga menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan robotik secara komprehensif,” kata Inge.

Saat ini, Siloam Hospitals Kebon Jeruk mengoperasikan tiga sistem robotik, yakni Da Vinci Xi untuk urologi, ginekologi, dan bedah digestif, Biobot MonaLisa untuk diagnostik presisi kanker prostat, serta ROSA untuk tindakan ortopedi total knee replacement.

Dengan dukungan tim dokter multidisiplin bersertifikasi internasional dan fasilitas ruang operasi berteknologi tinggi, Siloam Hospitals Kebon Jeruk menargetkan diri sebagai pusat rujukan nasional bedah robotik dan minimal invasif di Indonesia.

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #operasi #robotik #minim #risiko #dibanding #metode #konvensional #pasien #lebih #nyaman #minim #efek #samping

KOMENTAR