

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)


Pondasi Utama Perlindungan Data Pribadi, Menkomdigi Meutya Tegaskan Pentingnya Keamanan Siber dan Pengembangan Talenta Digital
- Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menegaskan pentingnya menjaga keamanan siber dan mengembangkan talenta digital. Terlebih, keduanya merupakan pondasi utama perlindungan data pribadi pada era digital. Menurutnya, Indonesia sendiri telah memiliki UU Perlindungan Data Pribadi (PDP), dengan strategi konkret serta tata kelola yang baik, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dapat memastikan perlindungan data yang lebih kuat dan terpercaya. “Dibutuhkan komitmen manajemen, pembentukan tim khusus PDP, serta peningkatan kompetensi SDM agar kita benar-benar siap menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks," kata Meutya di Jakarta Selatan, Selasa (18/2). Dia juga menyoroti pentingnya membangun budaya sadar perlindungan data, baik di lingkungan internal ataupun eksternal. Pendekatan Data Protection by Design and by Default pun harus diterapkan, sehingga keamanan bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi kunci dalam setiap sistem digital. “Dulu, hanya segelintir orang yang bisa meretas sistem. Sekarang keahlian ini semakin berkembang pesat. Orang Indonesia dikenal kreatif dan cepat beradaptasi dengan teknologi, dan potensi ini harus diarahkan untuk membangun ekosistem digital yang lebih aman,” ungkapnya. Lebih lanjut, Meutya menekankan bahwa penguatan keamanan data akan meningkatkan kepercayaan publik dan memperkuat daya saing Indonesia di kancah global. Bahkan, mengamankan data bukan sekadar kebutuhan teknis, melainkan strategi bertahan hidup di era digital. “Harvard Business Review sudah mengungkap sejak 2021 bahwa data adalah aset strategis. Jika kita gagal menjaganya, kita bisa kehilangan lebih dari sekadar data, tetapi juga masa depan bisnis dan bangsa,” tandas dia. Selain memperkuat sistem keamanan, sosok politisi Partai Golkar ini juga menyoroti pentingnya membangun ekosistem talenta digital yang mumpuni. Dengan ini, Kemkomdigi telah bermitra dengan perusahaan teknologi global seperti Google dan Microsoft untuk menyiapkan SDM handal di bidang keamanan siber. “Kami berdiskusi dengan Google soal pengembangan digital talent, khususnya di bidang cybersecurity. Bersama Microsoft dan mitra lainnya, kami sudah melahirkan puluhan ribu talenta lokal yang kini berkontribusi di berbagai sektor, termasuk keamanan siber,” tukas Meutya. Dengan semakin seringnya serangan siber, tentu membuat tantangan digital terus berkembang, Meutya menegaskan bahwa semua pihak harus berperan aktif dalam memastikan data pribadi tetap aman. Pasalnya, hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tugas bersama untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih inklusif, memberdayakan, dan terpercaya.
Editor: Nurul Adriyana Salbiah
Tag: #pondasi #utama #perlindungan #data #pribadi #menkomdigi #meutya #tegaskan #pentingnya #keamanan #siber #pengembangan #talenta #digital